Selasa, 21 Juni 2016

YOU ARE SOSMED IS YOU ARE BUSSINESS

sosial media baru, bisnis baru, perlu di coba, upgarade member hanya $10 namun penghasilan pasif income akan bertubi tubi menimpa anda segera klik link di bawah ini dan bergabunglah, pendaftaran gratis tis tis tis, keputusan untuk upgrade adalah keputusan kita sendiri tidak ada paksaan. http://othoks02.futurenet.club

Selasa, 14 Juni 2016

PARADIGMA PEMBANGUNAN, ADA PISANG, ADA PESTA !!!

Salah satu materi pelatihan yang agak berat adalah Paradigma Pembangunan. Apa itu paradigma ? Paradigma adalah “kumpulan tata nilai yang membentuk pola pikir seseorang sehingga memperngaruhi citra subyektif seseorang mengenai suatu realita, yang pada akhirnya akan menentukan bagaimana seseorang tersebut menanggapi atas realitas itu “ Memahamkan masyarakat bawah tentang paradigma memang tidak gampang, perlu hati-hati karena bisa saja materi tersebut meski sudah disampaikan tetapi sebenarnya masyarakat (peserta latihan) tidak mendapatkan apa-apa.

Berikut disampaikan salah satu aja contoh materi paradigma dengan bahasa yang lugas dan mungkin secara keseharian masyarakat mengetahuinya, yaitu ADA PISANG, ADA PESTA.

Disebuah kebun binatang,terdapat sekumpulan monyet yang sedang asyik bercengkerama, mereka berlari kesana-kemari dengan bebas dan riang, tetapi masih dalam satu batas pagar kawat yang tidak memungkinkan monyet-monyet tersebut keluar (kecuali dikeluarkan oleh Pawangnya melalui pintu yang disediakan).

1. Dalam kandang monyet tersebut diletakkan sebuah tangga yang cukup tinggi, kemudian secara cepat dibagian ujung tangga diberi sesisir pisang yang matang. Secara NALURI (bukan NURANI), monyet-monyet tersebut saling berebut mendapatkan pisang di ujung tangga. Dalam berebut, mereka tidak mempedulikan monyet lainnya, saling dorong, saling cakar, saling tending…tidak peduli apakah ada monyet yang jatuh terluka . Kemudian, secara tiba-tiba pawang monyet menyiramkan air dari sebuah timba. Apa yang terjadi ???? monyet berlarian menyelamatkan diri, dan menjauh dari tangga yang di atasnya masih ada pisangya. TIDAK SATUPUN MONYET YANG BERANI LAGI MEMANJAT TANGGA !!!

2. Dari kandang tersebut, dikeluarkan 1 ekor monyet, kemudian diganti dengan monyet baru. Selanjutnya, diberi sesisir pisang di bagian ujung tangga. Monyet baru tersebut secara Naluri, langsung memanjat tangga ingin mendapatkan pisang. Meski monyet-monyet yang lain berteriak “jangan-jangan….” Monyet baru bertanya-tanya : mengapa tidak boleh ????

3. Berikutnya, seluruh monyet dalam kandang dikeluarkan dan diganti dengan monyet baru semuanya. Kemudian seperti yang nomer 1. Diberi pisang dibagian ujunga tangga dan apa yang terjadi ??? seluruh monyet yang baru dimasukkan berhamburan bereput pisang di ujung tangga tersebut !!!!

Pertanyaannya : Paradigma apa yang ada pada Monyet-Monyet tersebut ??? Ada Pisang, Ada Pesta.

Lalu marilah kita pulang dan melihat sekelompok warga masyarakat yang sedang berdiskusi tentang sesuatu proyek dibawah pohon besar yang rindang dan terjadilah dialog sebagai berikut :

“Bapak A” = Bapak-2 dan ibu 2 warga desa Maju Mundur yang kami hormati, kita menjadi sasaran Proyek dan sebentar lagi dana akan kita terima dan dana itu untuk kegiatan Lingkungan

“Bapak B” = Bapak dan Ibu serta saudara-2 semua, sudah lazim sejak jaman dahulu kala, kalau ada proyek atau bantuan dari pemerintah maka dana itu adalah milik kita karena Uang Negara adalah Uang rakyat, maka kalau kita mendapatkan dana dari proyek tersebut, yang 30% untuk kita dan sisanya buat pelaksanaan pembangunan.

Pertanyaan: Pentingkah bapak-2/Ibu-2/dan saudara-2 melestarikan kebiasaan dan budaya ????

“Ibu C” = Yth. Bapak “B” perlu saya jelaskan bahwa Proyek ini untuk membangun desa dan lingkungan kita sendiri, jadi dana hanya dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat agar lingkungan kita bisa menjadi lingkungan yang bersih, indah dan nyaman. Dan apakah pass kalau Bapak “B” yang notabene tokoh masyarakat berpendapat seperti itu???!

“Bapak B” = yang namanya uang Negara ya uang kita dan itu untuk kita, Kita berhak untuk mendapatkan dana tersebut!
-----------------------------
Kalau mayoritas warga masyarakat berpikiran dan bersikap seperti “B” maka itulah yang disebut dengan PARADIGMA
Nahh….mari kita refleksikan :

Paradigma apa yang ada di Bapak “B” ???? Ada Pisang, Ada Pesta atau Ada Proyek, Ada Pesta (menganut paradigma monyet…..). Yang dikedepankan hanya NALURI

Paradigama apa yang ada pada Ibu “C” ??? Ada Pisang, Tidak Harus Ada Pesta atau Ada Proyek, Tidak Harus Ada Pesta . Yang dikedepankan adalah NURANI

SYAIR ROBI'AH AL ADDAWIYAH

Syair 1
Tuhanku, tenggelamkan aku dalam cintaMu
Hingga tak ada satupun yang mengganguku dalam jumpaMu
Tuhanku, bintang gemintang berkelip-kelip
Manusia terlena dalam buai tidur lelap
Pintu pintu istana pun telah rapat
Tuhanku, demikian malam pun berlalau
Dan inilah siang datang menjelang
Aku menjadi resah gelisah
Apakah persembahan malamku, Engkau terima
Hingga aku berhak merengguk bahagis
Ataukah itu Kau tolak, hingga aku dihimpit duka,
Demi kemaha kuasaanMu
inilah yang akan selalau ku lakukan
Selama Kau beri aku kehidupan
Demi kemanusianMu,
Andai Kau usir aku dari pintuMu
Aku tak akan pergi berlalu
Karena cintaku padaMu sepenuh kalbu

Syair 2
Ya Allah, apa pun yang akan Engkau
Karuniakan kepadaku di dunia ini,
Berikanlah kepada musuh-musuhMu
Dan apa pun yang akan Engkau
Karuniakan kepadaku di akhirat nanti,
Berikanlah kepada sahabat-sahabatMu
Karena Engkau sendiri, cukuplah bagiku

Syair 3
Aku mengabdi kepada Tuhan
Bukan karena takut neraka
Bukan pula karena mengharap masuk surga
Tetapi aku mengabdi,
Karena cintaku padaNya
Ya Allah, jika aku menyembahMu
Karena takut neraka, bakarlah aku di dalamnya
Dan jika aku menyembahMu
Karena mengharap surga, campakkanlah aku darinya
Tetapi, jika aku menyembahMu
Demi Engkau semata,
Janganlah Engkau enggan memperlihatkan keindahan wajahMu
Yang abadi padaku

Syair 4
Ya Allah
Semua jerih payahku
Dan semua hasratku di antara segala
Kesenangan-kesenangan
Di dunia ini, adalah untuk mengingat Engkau
Dan di akhirat nanti, diantara segala kesenangan
Adalah untuk berjumpa denganMu
Begitu halnya dengan diriku
Seperti yang telah Kau katakana
Kini, perbuatlah seperti yang Engkau Kehendaki

Syair 5
Aku mencintaiMu dengan dua cinta
Cinta karena diriku dan cinta karena diriMu
Cinta karena diriku, adalah keadaan senantiasa mengingatMu
Cinta karena diriMu, adalah keadaanMu mengungkapkan tabir
Hingga Engkau ku lihat
Baik untuk ini maupun untuk itu
Pujian bukanlah bagiku
BagiMu pujian untuk semua itu

Syair 6
Buah hatiku, hanya Engkau yang kukasihi
Beri ampunlah pembuat dosa yang datang kehadiratMu
Engkaulah harapanku, kebahagiaan dan kesenanganku
Hatiku telah enggan mencintai selain dari Engkau

Syair 7
Hatiku tenteram dan damai jika aku diam sendiri
Ketika Kekasih bersamaku
CintaNya padaku tak pernah terbagi
Dan dengan benda yang fana selalu mengujiku
Kapan dapat kurenungi keindahanNya
Dia akan menjadi mihrabku
Dan rahasiaNya menjadi kiblatku
Bila aku mati karena cinta, sebelum terpuaskan
Akan tersiksa dan lukalah aku di dunia ini
O, penawar jiwaku
Hatiku adalah santapan yang tersaji bagi mauMu
Barulah jiwaku pulih jika telah bersatu dengan Mu
O, sukacita dan nyawaku, semoga kekallah
Jiwaku, Kaulah sumber hidupku
Dan dariMu jua birahiku berasal
Dari semua benda fana di dunia ini
Dariku telah tercerah
Hasratku adalah bersatu denganMu
Melabuhkan rindu

Syair 8
Sendiri daku bersama Cintaku
Waktu rahasia yang lebih lembut dari udara petang
Lintas dan penglihatan batin
Melimpahkan karunia atas doaku
Memahkotaiku, hingga enyahlah yang lain, sirna
Antara takjub atas keindahan dan keagunganNya
Dalam semerbak tiada tara
Aku berdiri dalam asyik-masyuk yang bisu
Ku saksikan yang datang dan pergi dalam kalbu
Lihat, dalam wajahNya
Tercampur segenap pesona dan karunia
Seluruh keindahan menyatu
Dalam wajahNya yang sempurna
Lihat Dia, yang akan berkata
“Tiada Tuhan selain Dia, dan Dialah Yang maha Mulia.”

Syair 9
Rasa riangku, rinduku, lindunganku,
Teman, penolong dan tujuanku,
Kaulah karibku, dan rindu padaMu
Meneguhkan daku
Apa bukan padaMu aku ini merindu
O, nyawa dan sahabatku
Aku remuk di rongga bumi ini
Telah banyak karunia Kau berikan
Telah banyak..
Namun tak ku butuh pahala
Pemberian ataupun pertolongan
CintaMu semata meliput
Rindu dan bahagiaku
Ia mengalir di mata kalbuku yang dahaga
Adapun di sisiMu aku telah tiada
Kau bikin dada kerontang ini meluas hijau
Kau adalah rasa riangku
Kau tegak dalam diriku
Jika akku telah memenuhiMu
O, rindu hatiku, aku pun bahagia


TEATER FONGOR TINGGAL SEJARAH

SEJARAH DAN MAKNA TEATER FONGOR

Teater Fongor Didirikan oleh beberapa aktivis pemerhati seni pada tahun 1998, dari musyawarah beberapa aktivis tersebut akhirnya tercetuskan pendirian Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Teater Fongor, pada waktu itu masih bernama Komunitas Teatar “Fongor” dan akhirnya pada tahun 2003 Komunitas Teater “Fongor” atas permintaan dan instruksi rektorat di rubah menjadi UKM Teater Fongor.
Fongor berdiri pada 28 Oktober 1998 yang bertepatan pada hari Sumpah Pemuda yang mana pada tahun pertama ini hingga periode tahun 2000 teater Fongor di pimpin oleh kepala suku dari mahasiswa  Fakultas Hukum yang bernama Ircham Choiruddin Abimanyu alias Bimo Peter Anugrah alias Bimbim, yang beranggotakan kurang lebih 15 Orang. Kemudian Pada tahun 1999 teater fongor sempat fakum karena ditinggalkan oleh kepala Suku (Bimbim) sedangkan pada waktu itu warga Teater Fongor masih berstatus mahasiswa baru dan masih awam dengan apa yang dinamakan teater, sehingga aktifitas Teater Fongor nyaris tidak ada sedangkan warga Teater lama yang lain pun tidak berjalan karena kepala suku tidak berada di tempat.
Pada penerimaan mahasiswa baru tahun 2000 Bimbim selaku kepala suku teater fongor yang masih menjabat, tiba tiba muncul kembali di kampus Universitas Islam Kadiri, sehingga eksistensi Teater Fongor mulai diaktifkan kembali dengan pentas perdana pasca fakum pada pentas inagurasi PROBINMABA tahun 2000, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan LA (Latihan Alam) yang  pada awal tahun 2001 di ubah menjadi Latih Diri Menyatu Alam (LDMA).
Ditahun 2000 itu juga, Bimb im yang selaku kepala suku hendak meninggalkan kampus kembali, sehingga tampuk kepemimpinan diserahkan kepada warga baru Teater Fongor yang dilanjutkan pada Musma Teater Fongor yang memilih kepala suku baru yaitu Rohmat Bahtiar (emanuel jabrik)
Musma Teater Fongor pada awal tahun 2001 di ubah menjadi Rembug Warga Teater Fongor.
Pada kepemimpinan emanule jabrik, Teater Fongor mengalami degradasi kegiatan karena pada era tahun 2000 itu juga ditinggalkan oleh Bimibim mantan kepala suku, yang nota bene Bimbim lah satu satunya yang memiliki kemampuan dalam berteater sedangkan kepala suku baru dan warga teater lain masih berstatus mahasiswa baru dan dalam keilmuan berteater masih nol besar, namun perjuangan warga Teater Fongor yang baru tidak seperti pada tahun 1999 yang fakum, akan tetap[I berjuang membangun kembali Fongor yang tinggal puning-puing belaka, dengan belajar ke berbagai tetaer kampus se kediri bahkan se karesidenan kediri, dan mencari literature literature tentang berkesenian lewat teater.
Emanuel Jabrik juga memimpin Teater Fongor selama dua periode yaitu periode tahun 2000-2001 dan periode Tahun 2001-2002, kemudian pada musyawarah Rembug Warga Teater Fongor tahun 2002 terpilih kepala suku baru yaitu Tri andrianto (Trimbil) dan pada tahun 2002 inilah anggota dan eksistensi Teater fongor mulai Meningkat drastis dan mulai tahun 2002 ini Teater Fongor memiliki agenda bulanan sebagai wujud ekspresi hasil latihan yang disebut Pentas Sambut Bulan yang kita sebut pula pentas tanpa modal, hingga pada Awal – awal tahun 2003 Teater Fongor mampu melakukan pentas keliling tiga kota yaitu Kota Kediri yang dipentaskan di Aula Kampus Universitas Islam Kadiri, Kota Surabaya yang dipentaskan di Aula Kampus Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, dan Kota Malang yang dipentaskan di Aula Universitas Islam Indonesia Sudan (UIIS) Malang yang sekarang manjadi UIN Malang.
Fongor Sendiri memiliki dua arti, arti satu kata dan arti per hurub dalam tulisan “Fongor”.
Dalam arti satu kata fongor berawal dari sebuah kata di dalam bahasa jawa yaitu “PONGOR” yang artinya memukul, menghancurkan, meremuk dll, memukul disini dimaknai menghancurkan ketidakjujuran, kemunafikan, rasa malu dan berbagai sifat buruk dan rendah manusia harus di hancurkan melalui budaya. Yang kemudian kata “PONGOR” agar terkesan tidak Tabu dan kasar akhirnya di haluskan dengan mengubah hurub “P” dengan hurub “F” dan menjadilah “FONGOR”.
Dalam arti perhurub pada kalimat Fongor adalah sebagai berikut:
F: Fundamental
O: Oriented: yang berarti bahwa fongor memiliki orientasi kedepan dalam menata organisasi dan warganya, yaitu berkesinian yang jujur dan senantiasa mampu melakukan ekspresi baik di panggung hayalan (Pentas) maupun ekspresi di panggung nyata (kehidupan)
N: Netral: yang berarti bahwa teater fongor memiliki posisi yang netral, tidak berpihak kepada parpol, etnis, golongan, agama, ataupun kelompok tertentu.
G: Gentel: disini warga teater fongor harus memiliki sifat bertanggungjawab, atas apa yang seharusnya dilakukan  dan atas apa yang menjadi tanggungjawab mereka!
O: Organisatoris: fongor tidak hanya mengedepankan seni dan berkesenian, akan tetapi organisasi juga diutamankan, dengan berorganisasi tujuan dari anggota fongor dalam mengembangkan seni akan terwujud.
R: Reality: makna dari reality yaitu teater fongor menjunjung tinggi realita, setiap pentas semu (pentas panggung kecil) harus dilandasi minimal 90% adalah realita, selebihnya adalah bumbu pementasan!
Bebagai kegiatan dari tahun ke tahun sejak tahun 1998 teater Fongor lalui, setiap pementasan yang dilakukan di kampus sendiri selalu tidak melupakan untuk mengundang para pelaku seni di tingkat SLTA, namun apalah daya, HABIS MANIS SEPAH DIBUANG, sekarang teater fongor terancam untuk tidak di izinkan berekspresi di dalam kampus UNIVERSITAS ISLAM KADIRI (UNISKA) KEDIRI.
 2011 tidak dapat SK dari kampus dan tahun 2012 ini ada rencana perampingan UKM di kampus UNISKA, kreatifitas mahasiswa bidang olah raga akan disatukan dalam UKM olehraga, kreatifitas mahasiswa di jalur seni akan di jadikan dalam satu UKM Seni, namun anehnya untuk Unit seni teater, bukan fongor yang ada disana namun ada teater baru yang muncul yang menyingkirkan keberadaan Teater “Fongor”


Selamat tinggal Fongor, jasamu sungguh besar untuk kami, sehingga kami mampu mengarungi samudera kehidupan dengan memakai dua topengmu. kau akan selalu dihati kami.

JAS MERAH: Jangan Sekali - kali melupakan sejarah. * Bung Karno

KETAHUILAH BAHWA MENJADI SEORANG PEMIMPIN ITU MENJALANKAN AMANAH

Oleh: Rohmat Bahtiar
Manusia adalah pemimpin bagi bawahannya, diri sendiri, istrinya, anaknya, suaminya, dan keluarganya dan semuanya akan dimintai pertanggungjawabannya kelak.
Dalam sebuah hadist dinyatakan bahwa:
عن عبد الله بن عمر رضي الله عنهما: أن رسول الله صلى الله عليه و سلم قال: ألا كلكم راع وكلكم مسؤول عن رعيته فالإمام الاعظم الذي على الناس راع وهو مسؤول عن رعيته والرجل راع على أهل بيته وهو مسؤول عن رعيته والمرأة راعية على أهل بيت زوجها وولده وهي مسؤولة عنهم وعبد الرجل راع على مال سيده وهو مسؤول عنه ألا فكلكم راع وكلكم مسؤول عن رعيته
Yang artinya:
Abdullah bin Umar r.a. berkata bahwa Rasulullah saw telah bersabda, “Ketahuilah: kalian semua adalah pemimpin (pemelihara) dan bertanggung jawab terhadap rakyatnya. Pemimpin akan dimintai pertanggungjawabannya tentang rakyat yang dipimmpinnya. Suami adalah pemimpin bagi keluarganya dan akan dimintai pertanggungjawabannya tentang keluarga yang dipimpinnya. Isteri adalah pemelihara rumah suami dan anak-anaknya. Budak adalah pemelihara harta tuannya dan ia bertanggung jawab mengenai hal itu. Maka camkanlah bahwa kalian semua adalah pemimpin dan akan dituntut (diminta pertanggungjawaban) tentang hal yang dipimpinnya”
Amanah artinya adalah sebuah kepercayaan, dan pemimpin mengemban kepercayaan dari orang-orang yang dipimpinnya dan itu merupakan tanggung jawab dan amanah yang besar yang ia dipegang, betapa tidak karena upaya mewujudkan cita-cita menuju kesejahteraan dan keadilan itu ada pada kebijakannya Nasib bawahan terletak pada kebijaksanaan dan kearifan seorang pemimpin.
Ada kisah tentang Rosulullah SAW, yang pada suatu ketika baginda menjadi imam solat. Dilihat oleh para sahabat, pergerakan baginda antara satu rukun ke satu rukun yang lain amat sukar sekali. Dan mereka mendengar bunyi menggerutup seolah-olah sendi-sendi pada tubuh baginda yang mulia itu bergeser antara satu sama lain.
Sayidina Umar yang tidak tahan melihat keadaan baginda itu
langsung bertanya setelah selesai bersembahyang :

"Ya Rasulullah, kami melihat seolah-olah tuan menanggung penderitaan yang amat berat, tuan sakitkah ya Rasulullah?"
"Tidak, ya Umar. Alhamdulillah, aku sehat dan segar"
"Ya Rasulullah... mengapa setiap kali tuan menggerakkan tubuh,
kami mendengar seolah-olah sendi bergesekan di tubuh tuan?
Kami yakin engkau sedang sakit..."
desak Umar penuh cemas.

Akhirnya Rasulullah mengangkat jubahnya.
Para sahabat amat terkejut. Perut baginda yang kempis, kelihatan dililiti sehelai kain yang berisi batu kerikil, buat menahan rasa lapar. Batu-batu kecil itulah yang menimbulkan bunyi-bunyi halus setiap kali bergeraknya tubuh baginda.

"Ya Rasulullah! Adakah bila tuan menyatakan lapar dan tidak punya makanan, kami tidak akan mendapatkannya buat tuan?"

Lalu baginda menjawab dengan lembut,
”Tidak para sahabatku. Aku tahu, apa pun akan engkau korbankan demi Rasulmu. Tetapi apakah akan aku jawab di hadapan ALLAH nanti, apabila aku sebagai pemimpin, menjadi beban kepada umatnya?" "Biarlah kelaparan ini sebagai hadiah ALLAH buatku, agar umatku kelak tidak ada yang kelaparan di dunia ini lebih-lebih lagi tiada yang kelaparan di Akhirat kelak."
Alangkah bahagianya apabila kita mendapatkan pemimpin yang yang seperti Rosulullah,  yah…minimal  seper empatnya saja juga tidak apa-apa. Dan bila “mimpi” itu bisa terwujud maka tidak mungkin ada yang namanya gaji telat dan tidak mungkin ada yang namanya biaya operasional molor!

Semoga sedikit kisah dan keluh kesah ini, mampu membuka hati nurani, Amin! Saya teringat sesuati yang diampaikan di dalam pelatihan Pelatdas (pra tugas)  oleh pemandu dan akhirnya kita sampaikan pula kepada masyarakat bahwa lunturnya nilai-nilai luhur kemanusiaan (lunturnya hati nurani manusia) adalah akar dari kemiskinan.

"Apabila Rakyatku Lapar, maka akulah yang lapar paling awal. Dan apabila rakyatku kenyang, maka akulah yang kenyang paling akhir"

PEMIMPIN IDAMAN (IDEAL LEADER)

Oleh: Rohmat Bahtiar, SE

Rosulullah SAW Pernah bersabda: Apabila Rakyat Lapar, maka Akulah yang lapar paling awal (lapar yang pertama), dan apabila rakyat kenyang, maka Akulah yang kenyang terakhir!
Seorang pemimpin yang lebih mendahulukan kesejahteraan dan ketentraman serta kebahagiaan yang dipimpinnya adalah sosok pemimpin yang paling dicari diseluruh dunia. Ada beda antara pemimpin dengan bos, pemimpin akan lebih mendahulukan diskusi dan lebih mampu memberikan solusi dalam memecahkan permasalahan anggota yang dipimpinnya dan bukan malah menyalahkan ketidakmampuan bawahannya, namun kalau bos lebih cenderung menyalahkan ketidakmampuan bawahannya dan suka membentak dan lebih hebatnya lagi seorang bos sangat mudah memberi surat peringatan dan bahkan tidak segan segan memecat bawahannya.
Ego seorang bos lebih tinggi dari pemimpin (leader), mari kita telaah kalimat berikut: “anda digaji untuk itu/ untuk itulah anda digaji” kata-kata tersebut lebih cocok keluar dari mulut seorang bos daripada seorang pemimpin (leader). Apabila anggota atau bawahan mendapatkan kesulitan dalam kerjanya maka seorang pemimpin bersama-sama anggota akan menggali permasalahan dan kemudian seorang pemimpin memberikan solusi terbaik dan memberi petunjuk untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, tetapi kalau bos tidak mau tahu dan dia hanya tahu pekerjaan selesai tanpa memandang permasalahan yang ada karena bos merasa mereka yang menggaji bawahannya.
Orang bekerja memiliki varian permasalahan dan dalam pekerjaan tersebut juga memiliki banyak permasalahan dan pemimpin harus bisa memberikan solusi dan jalan tengah serta petunjuk-petunjuk atas setiap permasalahan-permasalahan tersebut.
Seorang pemimpin dalam falsafah jawa harus memiliki 6 (enam) sifat antara lain:
·         Ing Ngarso Sung Tulodo     :  Didepan sebagai contoh
·         Ing Madyo Mangun Karso  :  Ditengah memberikan semangat
·         Tut Wuri Handayani            :  Di belakang memberi dorongan
·         Handarbeni                          :  Rasa Memiliki bisa juga dimaknai dengan satu jiwa
·         Hangayomi                           :  Melindungi atau Menjaga,
·         Hangrungkebi                      :  Mbelani atau membela
Ing Ngarso Sung Tulodo, dengan maksud bahwa seorang pemimpin harus bisa menjadi contoh baik, bukan malah menjadi penghalang bagi perjalanan organisasi dengan memberikan contoh buruk.
Ing Madyo Mangun Karso, yang mana seorang pemimpin juga harus memberikan semangat kepada para anggota atau bawahan yang dipimpinnya. Bukan malah mengendorkan semangat anggota, sehingga anggota menjadi malas untuk bekerja.
Tut Wuri Handayani, dorongan prositif sangat dibutuhkan oleh para anggotanya dari seorang pemimpin. Kata kata seorang pemimpin sangat berpengaruh pada psicholohi bawahan atau orang yang dipimpinnya, perlu diperhatikan dalam berucap oleh seorang pemimpin. Apakah ucapannya itu bisa memberikan dorongan atau malah memberikan beban kepada anggotanya.
Handarbeni, Rasa memiliki akan organisasi dan programnya serta rasa memiliki para orang-orang yang berda di organisasi tersebut, bisa dimaknai dengan satu jiwa antara pemimpin dan yang dipimpin, sakit anggota, maka pemimpin juga ikut merasakan sakit itu, sedih anggota maka pemimpin juga harus ikut prihatin merasakan kesedihan, pemimpin harus bisa melihat bahwa anggotanya sedang bingung dalam menyelesaikan permasalahan yang ada dalam pekerjaannya dan segera menepis kebingungan tersebut.
Hangayomi, seorang pemimpin harus bisa melindungi yang dipimpinnya, bukan malah menyia-nyiakan ataupun membentak, menghina apalagi menyiksa. Perlindungan dari seorang pemimpin sangat diimpikan dan diharapkan oleh para anggota yang dipimpinnya., hangayomi bisa dimaknai pula kepandaiana pemimpin dalam membuata anggota yang dipimpinnya mampu bekerja dengan santai, tenang, relax, dan enjoy, bukan bekerja bagaikan kerja rodi penuh paksaan dan tergesa-gesa, namun inti dari makna hangayomi adalah bagaimana pemimpin mampu melindungi anggotanya dari ketertindasan, baik secara phsicis maupun psychology.
Hangrungkebi, ini yang kadang sulit di miliki oleh seorang pemimpin “membela”. Pemimpin ocal atau daerah banyak yang mencari aman dan mencari selamat sendiri dengan mengkambing hitamkan bawahannya ketika ada kunjungan dari pimpinan wilayah maupun pusat, mereka tidak membela bawahannya tapi malah menghancurkan karier bawahannya. Seorang pemimpin harus siap menerima segala resiko dalam membela bawahannya.
Dari keenam sifat tersebut diatas, harus balance dan dimiliki semua oleh seorang pemimpin, bila satu sifat saja tidak dimiliki, maka laju kepemimpinan akan tidak sempurna dan pemimpin itu tidakpantas disebut sebagai pemimpin.


~o0 Semoga bermanfaat 0o~

CINTA KEPADA ALLAH SWT BUKAN KARENA INGIN SURGA

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمّنِ الَّحِيْمِ

عن ابى هريرة رضي الله عنه قَالَ ,قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ عَبْدًا دَعَا جِبْرِيلَ فَقَالَ إِنِّي أُحِبُّ فُلَانًا فَأَحِبَّهُ! فَيُحِبُّهُ جِبْرِيلُ ثُمَّ يُنَادِي فِي السَّمَاءِ فَيَقُولُ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ فُلَانًا فَأَحِبُّوهُ! فَيُحِبُّهُ أَهْلُ السَّمَاءِ ثُمَّ يُوضَعُ لَهُ الْقَبُولُ فِي الْأَرْضِ. (رواه البخاري)

Dari Abu Hurairah R.A, Rasulullah Saw bersabda: Sesungguhnya Allah SWT jika mencintai seorang hamba, maka Dia memanggil malaikat Jibril dan berkata: “Wahai Jibril, aku mencintai orang ini maka cintailah dia!” Maka Jibrilpun mencintainya, lalu Jibril mengumumkannya kepada seluruh penduduk langit dan berkata: “Wahai penduduk langit, sesungguhnya Allah mencintai orang ini, maka cintai pulalah dia oleh kalian semua, maka seluruh penduduk langit pun mencintainya. Kemudian orang itu pun dicintai oleh segenap makhluk Allah di muka bumi ini.” (HR. Bukhari)


Kalau cerita tentang mahabah itu mengasyikan lezat, nikmat dan apabila seseorang mendapatkan kecintaan dari seseorang ketahuilah orang itu dalam keadaan aman ‘’ AL MAHABAH IRODATUL KHEIR ‘’, Keinginan Kebaikan, apabila seseorang mencintai seseorang sudah pasti  orang itu ingin kebaikan kebaikan  kepada orang yang dia cintai, bahkan terkadang lebih dari pada dia menginginkan kebaikan untuk dirinya sendiri bahkan mereka kalau sudah mencintai mereka berani untuk berkorban,  bagaimana kiranya kalau kecintaan itu dari Allah SWT,  kalau kecintaan dari manusia belum tentu kecintaan itu abadi.

Segala sesuatu yang di tulis dalam kitab tentang fadhilah, tentang pahala, tentang keutamaan dana lain - lain itu merupakan hanyalah sebuah bonus dari Allah SWT, dan apabila kita beribadah hanya mengejar bonus - bonus yang di tuliskan dan diceritakan maka kita termasuk golongan orang orang yang tertipu, jikalau kita tidak menginginkan calon pasangan yang matrealistis, dan jikalau kita hanya menginginkan pasangan yang mencintai kita karena diri kita, dan mencintai atas segala kekurangan dana kelebihan kita, maka Allahpun juga menghendaki hamba yang melakukan segala kewajiban ukhrowi hanya karena Cinta kepada Allah SWT.

Apabila kita mencinta Allah, maka Allahpun juga pasti akan mencintai kita, dan jika Allah sudah mencintai kita, maka segala apapun yang kita minta pasti akan diberi, jangan mengharapkan pemberian, sedangkan kita sendiri tidak tulus beribadah kepada-Nya.
Cinta, dan hanya cinta, jangan sampai ada yang lain. kalau cinta kepada kekasih saja apapun akan dilaksanakan tanpa upah sepeserpun, alangkah durhakanya kita, dengan sholat yang hanya 10 menit saja kita minta imbalan Surga.

~ KISAH-KISAH KEAJAIBAN SHALAWAT NABI ~

سْــــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

1.  SEORANG SUFI DAN PENJAHAT
Konon seorang sufi menceritakan pengalaman hidupnya tentang keajaiban dari shalawat Nabi SAW. Ia menuturkan bahwa ada seorang penjahat yang sangat melampaui batas yang kehidupannya hanya diisi dengan perbuatan-perbuatan maksiat.
Demikian tenggelamnya penjahat itu ke dalam lumpur kemaksiatan seperti kebiasaan mabuk-mabukan, ia tidak bisa lagi membedakan mana hari kemarin, hari ini, dan hari esok. Sang sufi lalu menasehati sang penjahat agar ia tidak mengulangi lagi kedurhakaannya, dan segera bertobat pada Allah SWT. Namun demikian, penjahat tetaplah penjahat, nasehat sang sufi tidaklah digubrisnya. Ia tetap bersikeras untuk melakukan perbuatan-perbuatan bejatnya sampai sang ajal datang menjemputnya.
Sang penjahat, menurut sufi, benar-benar yang bernasib tidak baik karena ia tidak sempat mengubah haluan hidupnya yang hina dan bahkan tidak sempat bertobat. Secara logis, sang sufi mengatakan bahwa si penjahat akan dijebloskan Allah SWT ke dalam azab neraka.
Namun apa yang terjadi?
Pada suatu malam, sang sufi bermimpi, ia melihat sang penjahat menempati posisi yang amat tinggi dan mulia dengan memakai pakaian surga yang hijau yang merupakan pakaian kemuliaan dan kebesaran.
Sang sufi pun terheran-heran dan bertanya pada sang penjahat, “Apakah gerangan yang menyebabkanmu mendapatkan martabat setinggi ini?”
Sang penjahat menjawab, “Wahai sang sufi, ketika aku hadir di suatu majelis yang sedang melakukan dzikir, aku mendengarkan orang yang alim yang ada disitu berkata,
“Barangsiapa yang bershalawat atas Nabi Muhammad SAW niscaya menjadi wajib baginya mendapatkan surga.”
Kemudian sang alim itu mengangkatkan suaranya demi membacakan shalawat atas Nabi SAW dan aku pun beserta orang-orang yang hadir disekitarnya mengangkat suara untuk melakukan hal yang sama. Maka, pada saat itulah, aku dan kami semua diampuni dan dirahmati oleh Allah SWT Yang Maha Pemurah terhadap nikmatNya.

2.     SEORANG MUSAFIR DAN AYAHNYA 
Dalam kisah lain, juga diriwayatkan tentang seorang musafir bersama ayahnya. Sang musafir mengisahkan bahwa di suatu ketika di suatu negeri, ayahnya meninggal dunia sehingga wajah dan sekujur tubuhnya menjadi hitam dan perutnya membusung.
Sang musafir lalu mengucapkan “La haula wala quwwata illa billahil aliyyil azhim (Tiada daya dan kekuatan kecuali Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung).
Ayah sang musafir tersebut mati dalam kedukaan, dan hal ini diumpamakan dengan kelakuan sang ayah ketika ia masih hidup. Pada saat itulah sang musafir merasakan beban teramat berat menimpanya karena mendapatkan ayahnya mati dalam kondisi seperti itu.
Tetapi, ketika ia terlelap tertidur, ia bermimpi bahwa seorang laki-laki yang sangat tampan dan tubuhnya dipenuhi bulu halus datang kepada ayahnya dan menyapu wajah dan tubuh ayahnya tersebut dengan tangannya sehingga jasad sang ayah menjadi putih kembali, bahkan lebih bagus daripada bentuknya semula dan berseri-seri dengan cahaya.
Melihat perlakuan baik lelaki ini terhadap ayahnya sng musafir takjub dan kemudian bertanya, “Siapakah Anda, yang telah menyampaikan karunia Ilahi atas ayahku?” Laki-laki itu menjawab,
“Aku adalah Rasulullah. Ayahmu termasuk diantara orang-orang yang memperbanyak bershalawat atasku. Maka, tatkala ia berhasil melakukannya aku pun datang untuk membersihkannya.”
Kemudian sang musafir merasa sangat berbahagia. Ia melihat pancaran dan cahaya keputihan itu ada pada ayahnya.
Dia mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT mengangungkan dan menanamkanNya didalam hatinya serta bershalawat kepada Nabi SAW.

3.  UNTA MENJADI SAKSI BAGI ORANG YANG DIFITNAH
Pada masa permulaan Islam, ada seorang muslim yang difitnah telah mencuri seekor unta. Pemfitnahnya mengajukan saksi-saksi palsu, yakni orang-orang munafik yang tidak segan untuk bersumpah palsu. Maka, orang yang tak bersalah itu diputus oleh hakim sebagai pencuri.
Menurut hukum Islam, seorang pencuri harus dihukum potong tangan.
Lalu, orang mukmin yang malang ini pun berdoa,
“Tuhanku, Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu. Mereka telah memfitnahku. Aku tidak mencuri unta itu. Engkau Maha Tahu, selamatkanlah aku dari kehinaan ini, karena aku telah bershalawat pada Nabi paling mulia. Engkau Maha Kuasa, izinkanlah unta itu berbicara. Jadikanlah ia sebagai saksiku.”
Setelah berdoa demikian, dia mendesah keras, dan rahmat Allah SWT pun meliputi dirinya. Tak sulit bagi Sang Maha Perkasa dan Maha Kuasa untuk membuat unta tersebut dapat berbicara dengan bahasa manusia. Hewan ini berkata,
“ Ya, Rasulullah, aku milik orang beriman ini. Orang-orang itu adalah saksi palsu dan si pemfitnah telah membuat tuduhan palsu terhadap orang mukmin sejati ini.”
Lantas unta tersebut mendekati pemiliknya dengan sikap tunduk dan duduk didepannya.
Syahdan, terkuaklah kebohongan saksi-saksi palsu ini, mereka tak dapat berkutik dengan kesaksian unta itu dan merasa malu.
Seiring dengan itu, tumbuhlah cahaya iman dalam hati orang-orang yang turut menyaksikan peristiwa menakjubkan ini.
Nabi Muhammad SAW bertanya, “Wahai orang mukmin, bagaimana engkau dapat memperoleh keajaiban itu?”
Orang mukmin tadi menjawab, Ya Rasulullah, saya selalu bershalawat kepadamu sepuluh kali sebelum tidur.”

4.  SUFYAN ATS-TSAURI DAN KISAH ANAK SI TUKANG RIBA 
Sufyan ats-Tsauri menuturkan, “ Aku pergi haji. Manakala Tawaf di Ka’bah, aku melihat seorang pemuda yang tak berdoa apapun selain hanya bershalawat kepada Nabi SAW. Baik ketika di Ka’bah, di Padang Arafah, di mudzdalifah dan Mina, atau ketika tawaf di Baytullah, doanya hanyalah shalawat kepada Baginda Nabi SAW.”
Saat kesempatan yang tepat datang, aku berkata kepadanya dengan hati-hati, “Sahabatku, ada doa khusus untuk setiap tempat. Jikalau engkau tidak mengetahuinya, perkenankanlah aku mengajarimu.”
Namun, dia berkata, “Aku tahu semuanya. Izinkan aku menceritakan apa yang terjadi padaku agar engkau mengerti tindakanku yang aneh ini.”
“Aku berasal dari Khurasan. Ketika para jamaah haji mulai berangkat meninggalkan daerah kami, ayahku dan aku mengikuti mereka untuk menunaikan kewajiban agama kami. Naik turun gunung, lembah, dan gurun. Kami akhirnya memasuki kota Kufah. Disana ayahku jatuh sakit, dan pada tengah malam dia meninggal dunia.
Dan aku mengkafani jenazahnya. Agar tidak mengganggu jemaah lain, aku duduk menangis dalam batin dan memasrahkan segala urusan pada Allah SWT. Sejenak kemudian, aku merasa ingin sekali menatap wajah ayahku, yang meninggalkanku seorang diri di daerah asing itu. Akan tetapi, kala aku membuka kafan penutup wajahnya, aku melihat kepala ayahku berubah jadi kepala keledai.
Terhenyak oleh pemandangan ini, aku tak tahu apa yang mesti kulakukan. Aku tidak dapat menceritakan hal ini pada orang lain.
Sewaktu duduk merenung, aku seperti tertidur. Lalu, pintu tenda kami terbuka, dan tampaklah sesosok orang bercadar. Seraya membuka penutup wajahnya, dia berkata, “Alangkah tampak sedih engkau! Ada apakah gerangan?” Aku pun berkata, “Tuan, yang menimpaku memang bukan sukacita. Tapi, aku tak boleh meratap supaya orang lain tak bersedih.”
Lalu orang asing itu mendekati jenazah ayahku, membuka kain kafannya, dan mengusap wajahnya. Aku berdiri dan melihat wajah ayahku lebih berseri-seri ketimbang wajah tuanya.
Wajahnya bersinar seperti bulan purnama. Melihat keajaiban ini, aku mendekati orang itu dan bertanya, “Siapakah Anda, wahai kekasih kebaikan?”
Dia menjawab, “Aku Muhammad al Musthafa”
Mendengar perkataan ini, aku pun langsung berlutut di kakinya, menangis dan berkata, “Masya Allah, ada apa ini? Demi Allah, mohon engkau menjelaskannya ya Rasulullah.”
Kemudian dengan lembut beliau berkata, “ayahmu dulunya tukang riba. Baik di dunia ini maupun di akhirat nanti. Wajah mereka berubah menjadi wajah keledai, tetapi disini Allah Yang Maha Agung mengubah wajah ayahmu. Ayahmu dulu mempunyai sifat dan kebiasaan yang baik.
Setiap malam sebelum tidur, dia melafalkan shalawat seratus kali untukku. Saat diberitahu perihal nasib ayahmu, aku segera memohon izin Allah untuk memberinya syafaat karena shalawatnya kepadaku. Setelah diizinkan, aku datang dan menyelamatkan ayahmu dengan syafaatku.”
Sufyan menuturkan, “Anak muda itu berkata, “Sejak saat itulah aku bersumpah untuk tidak berdoa selain shalawat kepada Rasulullah, sebab aku tahu hanya shalawatlah yang dibutuhkan manusia di dunia dan di akhirat.”
Dalam sebuah riwayat, Rasulullah SAW telah bersabda bahwa, “Malaikat Jibril, Mikail, Israfil, dan Izrail Alaihumus Salam telah berkata kepadaku.
Jibril As. berkata, “Wahai Rasulullah, siapa yang membaca shalawat atasmu tiap-tiap hari sebanyak sepuluh kali, maka akan kubimbing tangannya dan akan ku bawa dia melintasi titian seperti kilat menyambar.”
Berkata pula Mikail As., “Mereka yang bershalawat atasmu akan aku beri mereka itu minum dari telagamu.”
Dan Israfil As. berkata pula, “Mereka yang bershalawat kepadamu, maka aku akan bersujud kepada Allah SWT dan aku tidak akan mengangkat kepalaku sehingga Allah SWT mengampuni orang itu.”
Kemudian Malaikat Izrail As. pun berkata, ”Bagi mereka yang bershalawat atasmu, akan aku cabut ruh mereka itu dengan selembut-lembutnya seperti aku mencabut ruh para nabi.”

Bagaimana kita tidak cinta kepada Rasulullah SAW? Sementara para malaikat memberikan jaminan masing-masing untuk orang-orang yang bershalawat atas Rasulullah SAW.
Dengan kisah yang dikemukakan ini, semoga kita tidak akan melepaskan peluang untuk selalu bershalawat kepada pemimpin kita, cahaya dan pemberi syafaat kita, Nabi Muhammad SAW.
Mudah-mudahan kita menjadi orang-orang kesayangan Allah SWT, Rasul, dan para MalaikatNya.
Semoga shalawat, salam, serta berkah senantiasa tercurah ke hadirat Nabi kita, Rasul kita, cahaya kita, dan imam kita, Muhammad al Musthafa SAW beserta seluruh keluarga, keturunan, dan sahabat-sahabat beliau, dan seluruh kaum mukmin yang senantiasa untuk melazimkan bershalawat kepada beliau. Aamiin.
Allaahumma shalli 'ala sayyidina Muhammad. Allahumma shalli 'alaihi wa sallim wa adzhib hazana qalbiy fin-dunya wal-aakhirah
Wallahu’alam bishshawab, ..

5.     PETANI LUGU YANG SENANTIASA MEMBACA SHOLAWAT
Di Banjarmasin itu ada petani. Lugu, kerjaannya mah shalawat sama Rasul saw, suatu waktu saat dia macul, tiap hari juga macul ditempat itu sudah tua dia suami, istri ,anak-anaknya sudah mencar ke Banjarmasin. Nih suami istri ngelamun tiap hari: -

Pengen ya bu pergi haji -Aduh pak pergi haji darimana,makan nasi saja jarang ga tiap hari makan nasi kita -Insya Allah bu, berkat shalawat kepada Nabi saw -Sudahlah pak shalawat lebih baik diminta saja diakhirat, tidak usah diminta didunia -Yaa..berkah sedikitlah bu pergi haji sempurnakan rukun islam

"BERKAH DARI SHALAWAT  KUMINTA YA ALLAH SEDIKIT SAJA UNTUK AKU MENYEMPURNAKAN RUKUN ISLAM ITU SAJA.

Lagi macul, paculnya kena benda keras dikeluarkan berlian sebesar jempol kaki ga tau ni harga berlian berapa. -Kayanya berlian nih Dibawa kepasar, ketoko berlian pakaian penuh lumpur, bawa pacul masuk toko berlian.

Orang ditoko berlian tanya -Mau kemana pak? Beli pacul sebelah sana pak.. Bukan disini, toko berlian nih -Saya mau tanya, ini laku tidak ya kalau dijual? Diperiksa sama orang tokonya. -Uukhh....! (panggil cukongnya, cukongnya panggil cukongnya,semua sanad cukongnya dipanggil keatas-atas. –

Pak mau dibeli harga berapa ini pak? -Ga saya cuma mau tanya, ini kira-kira harganya berapa? –

Mau diminta berapa pak? kami bayar, berapapun! -Ga berapa saja kira-kira harganya? -Pak bapak mintanya berapa? -Kira-kira untuk pergi haji cukup ga?

-Bapak ini harganya 50 milyar, 1000 orang pak pergi haji. -Ga.. ga.. saya ga mau uang segitu, saya cuma mau pergi haji.

6.     SHOLAWAT YANG MENUNTUNMU DI ALAM KUBUR
Suatu kisah ada seseorang bermimpi bertemu dgn si fulan yg tlah meninggal. .
lalu dia bertanya pada si fulan "apa yg terjadi padamu di alam kubur" lalu si fulan bercerita "di alam kubur aq ketakutan dan penuh kegelapa,lalu aku didatangi 2 malaikat dgn wajah menyeramkan,dengan suara bagaikan petir,malaikat itu bertanya tanya kepadaku. "siapa tuhanmu,siapa nabimu,agamamu apa"
mulutku tak dapat bergerak karena rasa takut yg teramat sangat, tapi tiba tiba ada seorang yg berwajah tampan bercahaya datang kepadaku dan berbisik tentang jawaban dari pertanyaan pertanyaan 2 malaikut tersebut, lalu akupun menjawab dgn begitu mudahnya pertanyaan2 dari malaikat dgn dibantu pemuda tampan yg berbisik padaku, lalu pergilah 2 malaikat yg berwajah seram serta suaranya bagaikan petir.
Aku heran dgn pemuda tampan itu, lalu aku brtanya "wahai pemuda siapakah engkau" jawab pemuda "aku adalah utusan dari Alloh karena kau gemar bersholawat kepada Rosul, aku di utus untuk menjagamu, sekarang tidurlah aku akan menjagamu"
semenjak itu tempat di sekitarku menjadi terang dan akupun tdk merasa takut. . .

NB; YANG GEMAR BERSHOLAWAT KELAK SHOLAWATMU AKAN JADI PEMUDA TAMPAN YG MENJAGAMU DI ALAM KUBUR

7.     MALAIKAT TIDAK RIDLO
Dimajelis dzikir yang dipimpin pak kiai, beliau Mengundang seorang kiai untuk berceramah dihadapan para jama'ah. Kiai penceramah tersebut kemudian bercerita :

Disuatu daerah di jawa timur, ada seorang bernama Ahmad (insya Allah saat ini masih hidup).
Beliau adalah orang yang miskin tetapi tinggal didaerah yg semua tetangganya adalah orang kaya. 

Suatu ketika anaknya dikhitan, dan beliau mengundang seluruh tetangganya 50 orang untuk hadir dalam tasyakuran khitan anaknya untuk membaca sholawat Nabi Muhammad SAW (Diba’an). Berkat (nasi kotak) pun sudah disiapkan sebagai hadiah tetangga yg hadir sejumlah 50 kotak. Sungguh naas, pada waktu acara dimulai, tidak ada satu pun tetangganya yang datang ke acara tasyakuran khitan anaknya.

Dengan sedih beliau berpikir akan dikemanakan nasi kotak yang sudah disiapkan ini, tiba2 didepan rumahnya berhenti sebuah bis yang didalamnya semua orang memakai jubah dan sorban putih. Ketua rombongan bis itu turun dan ditemui pak Ahmad.

Ahmad                         :    Bapak serombongan ini mau kemana???
Ketua rombongan     :    Kami mau berziarah ke makam Sunan Kalijaga
Ahmad                         :    Jika berkenan maukah bapak beserta rombongan masuk kedalam rumah saya untuk membaca sholawat Nabi Muhammad SAW (Diba’an) karena kebetulan saat ini saya sedang mengadakan tasyakuran khitan anak saya

Ketua rombongan beserta seluruh penumpang bis itu pun masuk ke rumah pak ahmad. Kemudian acara tasyakuran pun dimulai, disaat Diba’an akan dibacakan, semua peserta berdiri kemudian membaca sholawat Nabi Muhammad SAW.

Pada saat sholawat Nabi dibacakan, tiba2 masuk ke dalam rumah seorang laki2 berwajah tampan sangat berwibawa dan bercahaya. Ketika sholawat Nabi Muhammad SAW selesai dibaca, laki2 tampan itu pun keluar rumah.

Setelah acara tasyakuran selesai, ketua rombongan itu berkata kepada pak ahmad

Ketua rombongan     :    Bapak tahu siapa laki2 tampan yang masuk kedalam rumah saat sholawat Nabi dibacakan???
Pak ahmad                 :    saya tidak tahu (jawab Pak Ahmad)
Ketua rombongan     :    Beliau adalah Nabi Muhammad SAW, saya adalah malaikat Mikail, Allah tidak ridloo kalau acara tasyakuran khitan ini tidak ada yang hadir. (Malaikat Mikail mewujudkan dirinya sebagai wujud manusia), rombongan tersebut tenyata para Malaikat Allah dan yang bercahaya wajahnya itu ternyata Baginda Rasulullah SAW.

Kemudian rombongan Malaikat itu pun keluar rumah. Disaat tercengang atas kejadian yang menimpanya, pak ahmad kembali berfikir ‘berkat (nasi kotak) ini harus diapakan ya, soalnya malaikat itu tidak makan dan minum’. Kemudian pak ahmad membuka nasi kotak tersebut, dan dalam keadaan takjub dan heran serta tidak percaya apa yang dilihatnya ternyata nasi dalam kotak tersebut berubah menjadi emas murni yg cantik, karena indahnya emas tersebut sehingga ketika dijual laku sangat mahal, dan dgn jumlah 50 buah, maka pak Ahmad berubah menjadi sangat kaya.

Kiai pun melanjutkan ceramahnya kepada para jamaah majelis dzikir. Beliau berkata : “Dulu ketika saya memperhatikan KH Hamid Pasuruan ketika membaca sholawat Nabi Muhammad SAW, beliau selalu menundukkan kepalanya. Dari situ saya yakin bahwa Nabi Muhammad SAW selalu mendatangi siapa saja yg membacakan sholawat kepadanya.


8. Cara Rosulallah SAW mengenali umatNya

Hujjatul Islam Al-Imam Ghazali meriwayatkan, bahwa ada seorang laki-laki yang lupa membaca Sholawat kepada Rasulullah Sholallohu SAW.

Kemudian pada suatu malam ia bermimpi melihat Rosulallah SAW, namun Beliau tidak mau menoleh kepadanya.

Ya Rosulallah, apakah engkau marah kepadaku ?

Rosulallah menjawab   : Tidak ... !
Lalu sebab apakah Engkau Ya Rasulullah tidak memandang kepadaku ?
Rosulallah menjawab : Karena Aku tidak mengenalmu.
Bagaimana engkau tidak mengenaliku, sedang aku adalah salah satu dari umatmu....? 
pemuda itu melanjutkan;
Ya Rosulallah para ulama meriwayatkan bahwa sesungguhnya Engkau lebih mengenali umatmu dibanding seorang ibu mengenali anaknya ?

Rosulallah SAW menjawab :
Mereka (para Ulama) benar, tetapi engkau tidak pernah mengingat Aku dengan Sholawat, padahal kenalKu dgn umatKu adalah menurut kadar bacaan Sholawat mereka kepadaKu.

Terbangunlah dan mengharuskan dirinya untuk bersholawat kepada Rasulullah SAW, setiap hari 1.000 kali dan berthobat..
dan selalu melakukan itu memperbanyak Sholawat, hingga dia melihat Rosulallah SAW lagi dalam mimpinya.
Dalam mimpinya tersebut.

Rosulallah SAW bersabda : Sekarang Aku mengenalmu dan akan memberi syafa'at kepadamu.
Barangsiapa yg ingin dikenali oleh Rosulallah SAW, hendaklah ia memperbanyak bacaan Shalawatnya.
(Kitab Mukasyafatul Qulub, bab IX, hal 55, karangan Al-Imam Ghozali rodliyallohu 'anhu.)

واللــــه أعلـم بالصـــــــــــــواب