Selasa, 21 Juni 2016
YOU ARE SOSMED IS YOU ARE BUSSINESS
sosial media baru, bisnis baru, perlu di coba, upgarade member hanya $10 namun penghasilan pasif income akan bertubi tubi menimpa anda segera klik link di bawah ini dan bergabunglah, pendaftaran gratis tis tis tis, keputusan untuk upgrade adalah keputusan kita sendiri tidak ada paksaan. http://othoks02.futurenet.club
Selasa, 14 Juni 2016
PARADIGMA PEMBANGUNAN, ADA PISANG, ADA PESTA !!!
Salah satu materi pelatihan yang
agak berat adalah Paradigma Pembangunan. Apa itu paradigma ? Paradigma adalah
“kumpulan tata nilai yang membentuk pola pikir seseorang sehingga memperngaruhi
citra subyektif seseorang mengenai suatu realita, yang pada akhirnya akan
menentukan bagaimana seseorang tersebut menanggapi atas realitas itu “
Memahamkan masyarakat bawah tentang paradigma memang tidak gampang, perlu
hati-hati karena bisa saja materi tersebut meski sudah disampaikan tetapi
sebenarnya masyarakat (peserta latihan) tidak mendapatkan apa-apa.
Berikut
disampaikan salah satu aja contoh materi paradigma dengan bahasa yang lugas dan
mungkin secara keseharian masyarakat mengetahuinya, yaitu ADA PISANG, ADA
PESTA.
Disebuah
kebun binatang,terdapat sekumpulan monyet yang sedang asyik bercengkerama,
mereka berlari kesana-kemari dengan bebas dan riang, tetapi masih dalam satu
batas pagar kawat yang tidak memungkinkan monyet-monyet tersebut keluar
(kecuali dikeluarkan oleh Pawangnya melalui pintu yang disediakan).
1.
Dalam kandang monyet tersebut diletakkan sebuah tangga yang cukup tinggi,
kemudian secara cepat dibagian ujung tangga diberi sesisir pisang yang matang.
Secara NALURI (bukan NURANI), monyet-monyet tersebut saling berebut mendapatkan
pisang di ujung tangga. Dalam berebut, mereka tidak mempedulikan monyet
lainnya, saling dorong, saling cakar, saling tending…tidak peduli apakah ada
monyet yang jatuh terluka . Kemudian, secara tiba-tiba pawang monyet
menyiramkan air dari sebuah timba. Apa yang terjadi ???? monyet berlarian
menyelamatkan diri, dan menjauh dari tangga yang di atasnya masih ada pisangya.
TIDAK SATUPUN MONYET YANG BERANI LAGI MEMANJAT TANGGA !!!
2.
Dari kandang tersebut, dikeluarkan 1 ekor monyet, kemudian diganti dengan
monyet baru. Selanjutnya, diberi sesisir pisang di bagian ujung tangga. Monyet
baru tersebut secara Naluri, langsung memanjat tangga ingin mendapatkan pisang.
Meski monyet-monyet yang lain berteriak “jangan-jangan….” Monyet baru
bertanya-tanya : mengapa tidak boleh ????
3.
Berikutnya, seluruh monyet dalam kandang dikeluarkan dan diganti dengan monyet
baru semuanya. Kemudian seperti yang nomer 1. Diberi pisang dibagian ujunga
tangga dan apa yang terjadi ??? seluruh monyet yang baru dimasukkan berhamburan
bereput pisang di ujung tangga tersebut !!!!
Pertanyaannya
: Paradigma apa yang ada pada Monyet-Monyet tersebut ??? Ada Pisang, Ada Pesta.
Lalu
marilah kita pulang dan melihat sekelompok warga masyarakat yang sedang berdiskusi
tentang sesuatu proyek dibawah pohon besar yang rindang dan terjadilah dialog
sebagai berikut :
“Bapak
A” = Bapak-2 dan ibu 2 warga desa Maju Mundur yang kami hormati, kita menjadi
sasaran Proyek dan sebentar lagi dana akan kita terima dan dana itu untuk
kegiatan Lingkungan
“Bapak
B” = Bapak dan Ibu serta saudara-2 semua, sudah lazim sejak jaman dahulu kala, kalau
ada proyek atau bantuan dari pemerintah maka dana itu adalah milik kita karena
Uang Negara adalah Uang rakyat, maka kalau kita mendapatkan dana dari proyek tersebut,
yang 30% untuk kita dan sisanya buat pelaksanaan pembangunan.
Pertanyaan:
Pentingkah bapak-2/Ibu-2/dan saudara-2 melestarikan kebiasaan dan budaya ????
“Ibu
C” = Yth. Bapak “B” perlu saya jelaskan bahwa Proyek ini untuk membangun desa
dan lingkungan kita sendiri, jadi dana hanya dimanfaatkan untuk kepentingan
masyarakat agar lingkungan kita bisa menjadi lingkungan yang bersih, indah dan
nyaman. Dan apakah pass kalau Bapak “B” yang notabene tokoh masyarakat berpendapat
seperti itu???!
“Bapak
B” = yang namanya uang Negara ya uang kita dan itu untuk kita, Kita berhak
untuk mendapatkan dana tersebut!
-----------------------------
Kalau
mayoritas warga masyarakat berpikiran dan bersikap seperti “B” maka itulah yang
disebut dengan PARADIGMA
Nahh….mari
kita refleksikan :
Paradigma
apa yang ada di Bapak “B” ???? Ada Pisang, Ada Pesta atau Ada Proyek, Ada Pesta
(menganut paradigma monyet…..). Yang dikedepankan hanya NALURI
Paradigama
apa yang ada pada Ibu “C” ??? Ada Pisang, Tidak Harus Ada Pesta atau Ada
Proyek, Tidak Harus Ada Pesta . Yang dikedepankan adalah NURANI
SYAIR ROBI'AH AL ADDAWIYAH
Syair 1
Tuhanku, tenggelamkan aku dalam cintaMu
Hingga tak ada satupun yang mengganguku dalam jumpaMu
Tuhanku, bintang gemintang berkelip-kelip
Manusia terlena dalam buai tidur lelap
Pintu pintu istana pun telah rapat
Tuhanku, demikian malam pun berlalau
Dan inilah siang datang menjelang
Aku menjadi resah gelisah
Apakah persembahan malamku, Engkau terima
Hingga aku berhak merengguk bahagis
Ataukah itu Kau tolak, hingga aku dihimpit duka,
Demi kemaha kuasaanMu
inilah yang akan selalau ku lakukan
Selama Kau beri aku kehidupan
Demi kemanusianMu,
Andai Kau usir aku dari pintuMu
Aku tak akan pergi berlalu
Karena cintaku padaMu sepenuh kalbu
Syair 2
Ya Allah, apa pun yang akan Engkau
Karuniakan kepadaku di dunia ini,
Berikanlah kepada musuh-musuhMu
Dan apa pun yang akan Engkau
Karuniakan kepadaku di akhirat nanti,
Berikanlah kepada sahabat-sahabatMu
Karena Engkau sendiri, cukuplah bagiku
Tuhanku, tenggelamkan aku dalam cintaMu
Hingga tak ada satupun yang mengganguku dalam jumpaMu
Tuhanku, bintang gemintang berkelip-kelip
Manusia terlena dalam buai tidur lelap
Pintu pintu istana pun telah rapat
Tuhanku, demikian malam pun berlalau
Dan inilah siang datang menjelang
Aku menjadi resah gelisah
Apakah persembahan malamku, Engkau terima
Hingga aku berhak merengguk bahagis
Ataukah itu Kau tolak, hingga aku dihimpit duka,
Demi kemaha kuasaanMu
inilah yang akan selalau ku lakukan
Selama Kau beri aku kehidupan
Demi kemanusianMu,
Andai Kau usir aku dari pintuMu
Aku tak akan pergi berlalu
Karena cintaku padaMu sepenuh kalbu
Syair 2
Ya Allah, apa pun yang akan Engkau
Karuniakan kepadaku di dunia ini,
Berikanlah kepada musuh-musuhMu
Dan apa pun yang akan Engkau
Karuniakan kepadaku di akhirat nanti,
Berikanlah kepada sahabat-sahabatMu
Karena Engkau sendiri, cukuplah bagiku
Syair 3
Aku mengabdi kepada Tuhan
Bukan karena takut neraka
Bukan pula karena mengharap masuk surga
Tetapi aku mengabdi,
Karena cintaku padaNya
Ya Allah, jika aku menyembahMu
Karena takut neraka, bakarlah aku di dalamnya
Dan jika aku menyembahMu
Karena mengharap surga, campakkanlah aku darinya
Tetapi, jika aku menyembahMu
Demi Engkau semata,
Janganlah Engkau enggan memperlihatkan keindahan wajahMu
Yang abadi padaku
Aku mengabdi kepada Tuhan
Bukan karena takut neraka
Bukan pula karena mengharap masuk surga
Tetapi aku mengabdi,
Karena cintaku padaNya
Ya Allah, jika aku menyembahMu
Karena takut neraka, bakarlah aku di dalamnya
Dan jika aku menyembahMu
Karena mengharap surga, campakkanlah aku darinya
Tetapi, jika aku menyembahMu
Demi Engkau semata,
Janganlah Engkau enggan memperlihatkan keindahan wajahMu
Yang abadi padaku
Syair 4
Ya Allah
Semua jerih payahku
Dan semua hasratku di antara segala
Kesenangan-kesenangan
Di dunia ini, adalah untuk mengingat Engkau
Dan di akhirat nanti, diantara segala kesenangan
Adalah untuk berjumpa denganMu
Begitu halnya dengan diriku
Seperti yang telah Kau katakana
Kini, perbuatlah seperti yang Engkau Kehendaki
Ya Allah
Semua jerih payahku
Dan semua hasratku di antara segala
Kesenangan-kesenangan
Di dunia ini, adalah untuk mengingat Engkau
Dan di akhirat nanti, diantara segala kesenangan
Adalah untuk berjumpa denganMu
Begitu halnya dengan diriku
Seperti yang telah Kau katakana
Kini, perbuatlah seperti yang Engkau Kehendaki
Syair 5
Aku mencintaiMu dengan dua cinta
Cinta karena diriku dan cinta karena diriMu
Cinta karena diriku, adalah keadaan senantiasa mengingatMu
Cinta karena diriMu, adalah keadaanMu mengungkapkan tabir
Hingga Engkau ku lihat
Baik untuk ini maupun untuk itu
Pujian bukanlah bagiku
BagiMu pujian untuk semua itu
Aku mencintaiMu dengan dua cinta
Cinta karena diriku dan cinta karena diriMu
Cinta karena diriku, adalah keadaan senantiasa mengingatMu
Cinta karena diriMu, adalah keadaanMu mengungkapkan tabir
Hingga Engkau ku lihat
Baik untuk ini maupun untuk itu
Pujian bukanlah bagiku
BagiMu pujian untuk semua itu
Syair 6
Buah hatiku, hanya Engkau yang kukasihi
Beri ampunlah pembuat dosa yang datang kehadiratMu
Engkaulah harapanku, kebahagiaan dan kesenanganku
Hatiku telah enggan mencintai selain dari Engkau
Buah hatiku, hanya Engkau yang kukasihi
Beri ampunlah pembuat dosa yang datang kehadiratMu
Engkaulah harapanku, kebahagiaan dan kesenanganku
Hatiku telah enggan mencintai selain dari Engkau
Syair 7
Hatiku tenteram dan damai jika aku diam sendiri
Ketika Kekasih bersamaku
CintaNya padaku tak pernah terbagi
Dan dengan benda yang fana selalu mengujiku
Kapan dapat kurenungi keindahanNya
Dia akan menjadi mihrabku
Dan rahasiaNya menjadi kiblatku
Bila aku mati karena cinta, sebelum terpuaskan
Akan tersiksa dan lukalah aku di dunia ini
O, penawar jiwaku
Hatiku adalah santapan yang tersaji bagi mauMu
Barulah jiwaku pulih jika telah bersatu dengan Mu
O, sukacita dan nyawaku, semoga kekallah
Jiwaku, Kaulah sumber hidupku
Dan dariMu jua birahiku berasal
Dari semua benda fana di dunia ini
Dariku telah tercerah
Hasratku adalah bersatu denganMu
Melabuhkan rindu
Hatiku tenteram dan damai jika aku diam sendiri
Ketika Kekasih bersamaku
CintaNya padaku tak pernah terbagi
Dan dengan benda yang fana selalu mengujiku
Kapan dapat kurenungi keindahanNya
Dia akan menjadi mihrabku
Dan rahasiaNya menjadi kiblatku
Bila aku mati karena cinta, sebelum terpuaskan
Akan tersiksa dan lukalah aku di dunia ini
O, penawar jiwaku
Hatiku adalah santapan yang tersaji bagi mauMu
Barulah jiwaku pulih jika telah bersatu dengan Mu
O, sukacita dan nyawaku, semoga kekallah
Jiwaku, Kaulah sumber hidupku
Dan dariMu jua birahiku berasal
Dari semua benda fana di dunia ini
Dariku telah tercerah
Hasratku adalah bersatu denganMu
Melabuhkan rindu
Syair 8
Sendiri daku bersama Cintaku
Waktu rahasia yang lebih lembut dari udara petang
Lintas dan penglihatan batin
Melimpahkan karunia atas doaku
Memahkotaiku, hingga enyahlah yang lain, sirna
Antara takjub atas keindahan dan keagunganNya
Dalam semerbak tiada tara
Aku berdiri dalam asyik-masyuk yang bisu
Ku saksikan yang datang dan pergi dalam kalbu
Lihat, dalam wajahNya
Tercampur segenap pesona dan karunia
Seluruh keindahan menyatu
Dalam wajahNya yang sempurna
Lihat Dia, yang akan berkata
“Tiada Tuhan selain Dia, dan Dialah Yang maha Mulia.”
Sendiri daku bersama Cintaku
Waktu rahasia yang lebih lembut dari udara petang
Lintas dan penglihatan batin
Melimpahkan karunia atas doaku
Memahkotaiku, hingga enyahlah yang lain, sirna
Antara takjub atas keindahan dan keagunganNya
Dalam semerbak tiada tara
Aku berdiri dalam asyik-masyuk yang bisu
Ku saksikan yang datang dan pergi dalam kalbu
Lihat, dalam wajahNya
Tercampur segenap pesona dan karunia
Seluruh keindahan menyatu
Dalam wajahNya yang sempurna
Lihat Dia, yang akan berkata
“Tiada Tuhan selain Dia, dan Dialah Yang maha Mulia.”
Syair 9
Rasa riangku, rinduku, lindunganku,
Teman, penolong dan tujuanku,
Kaulah karibku, dan rindu padaMu
Meneguhkan daku
Apa bukan padaMu aku ini merindu
O, nyawa dan sahabatku
Aku remuk di rongga bumi ini
Telah banyak karunia Kau berikan
Telah banyak..
Namun tak ku butuh pahala
Pemberian ataupun pertolongan
CintaMu semata meliput
Rindu dan bahagiaku
Ia mengalir di mata kalbuku yang dahaga
Adapun di sisiMu aku telah tiada
Kau bikin dada kerontang ini meluas hijau
Kau adalah rasa riangku
Kau tegak dalam diriku
Jika akku telah memenuhiMu
O, rindu hatiku, aku pun bahagia
Rasa riangku, rinduku, lindunganku,
Teman, penolong dan tujuanku,
Kaulah karibku, dan rindu padaMu
Meneguhkan daku
Apa bukan padaMu aku ini merindu
O, nyawa dan sahabatku
Aku remuk di rongga bumi ini
Telah banyak karunia Kau berikan
Telah banyak..
Namun tak ku butuh pahala
Pemberian ataupun pertolongan
CintaMu semata meliput
Rindu dan bahagiaku
Ia mengalir di mata kalbuku yang dahaga
Adapun di sisiMu aku telah tiada
Kau bikin dada kerontang ini meluas hijau
Kau adalah rasa riangku
Kau tegak dalam diriku
Jika akku telah memenuhiMu
O, rindu hatiku, aku pun bahagia
TEATER FONGOR TINGGAL SEJARAH
SEJARAH DAN MAKNA TEATER FONGOR
Teater Fongor Didirikan oleh beberapa aktivis pemerhati seni pada tahun
1998, dari musyawarah beberapa aktivis tersebut akhirnya tercetuskan pendirian
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Teater Fongor, pada waktu itu masih bernama
Komunitas Teatar “Fongor” dan akhirnya pada tahun 2003 Komunitas Teater
“Fongor” atas permintaan dan instruksi rektorat di rubah menjadi UKM Teater
Fongor.
Fongor berdiri pada 28 Oktober 1998 yang bertepatan pada hari Sumpah
Pemuda yang mana pada tahun pertama ini hingga periode tahun 2000 teater Fongor
di pimpin oleh kepala suku dari mahasiswa
Fakultas Hukum yang bernama Ircham Choiruddin Abimanyu alias Bimo Peter
Anugrah alias Bimbim, yang beranggotakan kurang lebih 15 Orang. Kemudian Pada
tahun 1999 teater fongor sempat fakum karena ditinggalkan oleh kepala Suku
(Bimbim) sedangkan pada waktu itu warga Teater Fongor masih berstatus mahasiswa
baru dan masih awam dengan apa yang dinamakan teater, sehingga aktifitas Teater
Fongor nyaris tidak ada sedangkan warga Teater lama yang lain pun tidak
berjalan karena kepala suku tidak berada di tempat.
Pada penerimaan mahasiswa baru tahun 2000 Bimbim selaku kepala suku
teater fongor yang masih menjabat, tiba tiba muncul kembali di kampus
Universitas Islam Kadiri, sehingga eksistensi Teater Fongor mulai diaktifkan
kembali dengan pentas perdana pasca fakum pada pentas inagurasi PROBINMABA
tahun 2000, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan LA (Latihan Alam) yang pada awal tahun 2001 di ubah menjadi Latih
Diri Menyatu Alam (LDMA).
Ditahun 2000 itu juga, Bimb im yang selaku kepala suku hendak
meninggalkan kampus kembali, sehingga tampuk kepemimpinan diserahkan kepada
warga baru Teater Fongor yang dilanjutkan pada Musma Teater Fongor yang memilih
kepala suku baru yaitu Rohmat Bahtiar (emanuel jabrik)
Musma Teater Fongor pada awal tahun 2001 di
ubah menjadi Rembug Warga Teater Fongor.
Pada kepemimpinan emanule jabrik, Teater Fongor mengalami degradasi
kegiatan karena pada era tahun 2000 itu juga ditinggalkan oleh Bimibim mantan
kepala suku, yang nota bene Bimbim lah satu satunya yang memiliki kemampuan
dalam berteater sedangkan kepala suku baru dan warga teater lain masih
berstatus mahasiswa baru dan dalam keilmuan berteater masih nol besar, namun
perjuangan warga Teater Fongor yang baru tidak seperti pada tahun 1999 yang
fakum, akan tetap[I berjuang membangun kembali Fongor yang tinggal puning-puing
belaka, dengan belajar ke berbagai tetaer kampus se kediri bahkan se
karesidenan kediri, dan mencari literature literature tentang berkesenian lewat
teater.
Emanuel Jabrik juga memimpin Teater Fongor selama dua periode yaitu
periode tahun 2000-2001 dan periode Tahun 2001-2002, kemudian pada musyawarah Rembug
Warga Teater Fongor tahun 2002 terpilih kepala suku baru yaitu Tri andrianto
(Trimbil) dan pada tahun 2002 inilah anggota dan eksistensi Teater fongor mulai
Meningkat drastis dan mulai tahun 2002 ini Teater Fongor memiliki agenda
bulanan sebagai wujud ekspresi hasil latihan yang disebut Pentas Sambut Bulan
yang kita sebut pula pentas tanpa modal, hingga pada Awal – awal tahun 2003
Teater Fongor mampu melakukan pentas keliling tiga kota yaitu Kota Kediri yang
dipentaskan di Aula Kampus Universitas Islam Kadiri, Kota Surabaya yang
dipentaskan di Aula Kampus Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya,
dan Kota Malang yang dipentaskan di Aula Universitas Islam Indonesia Sudan
(UIIS) Malang yang sekarang manjadi UIN Malang.
Fongor Sendiri memiliki dua arti, arti satu kata dan arti per hurub dalam
tulisan “Fongor”.
Dalam arti satu kata fongor berawal dari sebuah kata di dalam bahasa jawa
yaitu “PONGOR” yang artinya memukul, menghancurkan, meremuk dll, memukul disini
dimaknai menghancurkan ketidakjujuran, kemunafikan, rasa malu dan berbagai
sifat buruk dan rendah manusia harus di hancurkan melalui budaya. Yang kemudian
kata “PONGOR” agar terkesan tidak Tabu dan kasar akhirnya di haluskan dengan
mengubah hurub “P” dengan hurub “F” dan menjadilah “FONGOR”.
Dalam arti perhurub pada kalimat Fongor adalah sebagai berikut:
F: Fundamental
O: Oriented: yang berarti bahwa fongor
memiliki orientasi kedepan dalam menata organisasi dan warganya, yaitu
berkesinian yang jujur dan senantiasa mampu melakukan ekspresi baik di panggung
hayalan (Pentas) maupun ekspresi di panggung nyata (kehidupan)
N: Netral: yang berarti bahwa teater
fongor memiliki posisi yang netral, tidak berpihak kepada parpol, etnis,
golongan, agama, ataupun kelompok tertentu.
G: Gentel: disini warga teater fongor
harus memiliki sifat bertanggungjawab, atas apa yang seharusnya dilakukan dan atas apa yang menjadi tanggungjawab
mereka!
O: Organisatoris: fongor tidak hanya
mengedepankan seni dan berkesenian, akan tetapi organisasi juga diutamankan,
dengan berorganisasi tujuan dari anggota fongor dalam mengembangkan seni akan
terwujud.
R: Reality: makna dari reality yaitu
teater fongor menjunjung tinggi realita, setiap pentas semu (pentas panggung
kecil) harus dilandasi minimal 90% adalah realita, selebihnya adalah bumbu
pementasan!
Bebagai kegiatan
dari tahun ke tahun sejak tahun 1998 teater Fongor lalui, setiap pementasan
yang dilakukan di kampus sendiri selalu tidak melupakan untuk mengundang para
pelaku seni di tingkat SLTA, namun apalah daya, HABIS MANIS SEPAH DIBUANG,
sekarang teater fongor terancam untuk tidak di izinkan berekspresi di dalam
kampus UNIVERSITAS ISLAM KADIRI (UNISKA) KEDIRI.
2011 tidak dapat SK dari kampus dan tahun 2012
ini ada rencana perampingan UKM di kampus UNISKA, kreatifitas mahasiswa bidang
olah raga akan disatukan dalam UKM olehraga, kreatifitas mahasiswa di jalur
seni akan di jadikan dalam satu UKM Seni, namun anehnya untuk Unit seni teater,
bukan fongor yang ada disana namun ada teater baru yang muncul yang
menyingkirkan keberadaan Teater “Fongor”
KETAHUILAH BAHWA MENJADI SEORANG PEMIMPIN ITU MENJALANKAN AMANAH
Oleh: Rohmat Bahtiar
Manusia adalah
pemimpin bagi bawahannya, diri sendiri, istrinya, anaknya, suaminya, dan
keluarganya dan semuanya akan dimintai pertanggungjawabannya kelak.
Dalam sebuah hadist dinyatakan bahwa:
عن عبد الله بن عمر رضي الله عنهما: أن رسول الله صلى الله عليه و سلم
قال: ألا كلكم راع وكلكم مسؤول عن رعيته فالإمام الاعظم الذي على الناس راع وهو
مسؤول عن رعيته والرجل راع على أهل بيته وهو مسؤول عن رعيته والمرأة راعية على أهل
بيت زوجها وولده وهي مسؤولة عنهم وعبد الرجل راع على مال سيده وهو مسؤول عنه ألا
فكلكم راع وكلكم مسؤول عن رعيته
Yang artinya:
Abdullah bin Umar r.a. berkata bahwa Rasulullah saw telah bersabda,
“Ketahuilah: kalian semua adalah pemimpin (pemelihara) dan bertanggung jawab
terhadap rakyatnya. Pemimpin akan dimintai pertanggungjawabannya tentang rakyat
yang dipimmpinnya. Suami adalah pemimpin bagi keluarganya dan akan dimintai
pertanggungjawabannya tentang keluarga yang dipimpinnya. Isteri adalah
pemelihara rumah suami dan anak-anaknya. Budak adalah pemelihara harta tuannya
dan ia bertanggung jawab mengenai hal itu. Maka camkanlah bahwa kalian semua
adalah pemimpin dan akan dituntut (diminta pertanggungjawaban) tentang hal yang
dipimpinnya”
Amanah artinya adalah sebuah kepercayaan,
dan pemimpin mengemban kepercayaan dari orang-orang yang dipimpinnya dan itu
merupakan tanggung jawab dan amanah yang besar yang ia dipegang, betapa tidak
karena upaya mewujudkan cita-cita menuju kesejahteraan dan keadilan itu ada
pada kebijakannya Nasib bawahan terletak pada kebijaksanaan dan kearifan
seorang pemimpin.
Ada kisah tentang
Rosulullah SAW, yang pada suatu ketika baginda menjadi imam solat. Dilihat oleh
para sahabat, pergerakan baginda antara satu rukun ke satu rukun yang lain amat
sukar sekali. Dan mereka mendengar bunyi menggerutup seolah-olah sendi-sendi
pada tubuh baginda yang mulia itu bergeser antara satu sama lain.
Sayidina Umar yang tidak tahan melihat keadaan baginda itu
langsung bertanya setelah selesai bersembahyang :
"Ya Rasulullah, kami melihat seolah-olah tuan menanggung penderitaan yang
amat berat, tuan sakitkah ya Rasulullah?"
"Tidak, ya Umar. Alhamdulillah, aku sehat dan segar"
"Ya Rasulullah... mengapa setiap kali tuan menggerakkan tubuh,
kami mendengar seolah-olah sendi bergesekan di tubuh tuan?
Kami yakin engkau sedang sakit..."
desak Umar penuh cemas.
Akhirnya Rasulullah mengangkat jubahnya.
Para sahabat amat terkejut. Perut baginda yang kempis, kelihatan dililiti
sehelai kain yang berisi batu kerikil, buat menahan rasa lapar. Batu-batu kecil
itulah yang menimbulkan bunyi-bunyi halus setiap kali bergeraknya tubuh
baginda.
"Ya Rasulullah! Adakah bila tuan menyatakan lapar dan tidak punya makanan,
kami tidak akan mendapatkannya buat tuan?"
Lalu baginda menjawab dengan lembut,
”Tidak para sahabatku. Aku tahu, apa pun akan engkau korbankan demi Rasulmu.
Tetapi apakah akan aku jawab di hadapan ALLAH nanti, apabila aku sebagai
pemimpin, menjadi beban kepada umatnya?" "Biarlah kelaparan ini
sebagai hadiah ALLAH buatku, agar umatku kelak tidak ada yang kelaparan di
dunia ini lebih-lebih lagi tiada yang kelaparan di Akhirat kelak."
Alangkah bahagianya apabila kita
mendapatkan pemimpin yang yang seperti Rosulullah, yah…minimal
seper empatnya saja juga tidak apa-apa. Dan bila “mimpi” itu bisa
terwujud maka tidak mungkin ada yang namanya gaji telat dan tidak mungkin ada
yang namanya biaya operasional molor!
Semoga sedikit kisah dan keluh kesah ini,
mampu membuka hati nurani, Amin! Saya teringat sesuati yang diampaikan di dalam
pelatihan Pelatdas (pra tugas) oleh
pemandu dan akhirnya kita sampaikan pula kepada masyarakat bahwa lunturnya
nilai-nilai luhur kemanusiaan (lunturnya hati nurani manusia) adalah akar dari
kemiskinan.
"Apabila Rakyatku Lapar, maka akulah yang lapar paling awal. Dan apabila rakyatku kenyang, maka akulah yang kenyang paling akhir"
PEMIMPIN IDAMAN (IDEAL LEADER)
Oleh: Rohmat Bahtiar, SE
Rosulullah SAW Pernah bersabda: Apabila
Rakyat Lapar, maka Akulah yang lapar paling awal (lapar yang pertama), dan
apabila rakyat kenyang, maka Akulah yang kenyang terakhir!
Seorang pemimpin yang lebih
mendahulukan kesejahteraan dan ketentraman serta kebahagiaan yang dipimpinnya
adalah sosok pemimpin yang paling dicari diseluruh dunia. Ada beda antara
pemimpin dengan bos, pemimpin akan lebih mendahulukan
diskusi dan lebih mampu memberikan solusi dalam memecahkan permasalahan anggota
yang dipimpinnya dan bukan malah menyalahkan ketidakmampuan bawahannya, namun
kalau bos lebih cenderung menyalahkan ketidakmampuan bawahannya dan
suka membentak dan lebih hebatnya lagi seorang bos sangat mudah memberi surat
peringatan dan bahkan tidak segan segan memecat bawahannya.
Ego seorang bos lebih tinggi dari pemimpin
(leader), mari kita telaah kalimat berikut: “anda digaji untuk itu/ untuk itulah anda digaji” kata-kata tersebut
lebih cocok keluar dari mulut seorang bos daripada seorang pemimpin (leader).
Apabila anggota atau bawahan mendapatkan kesulitan dalam kerjanya maka seorang
pemimpin bersama-sama anggota akan menggali permasalahan dan kemudian seorang pemimpin
memberikan solusi terbaik dan memberi petunjuk untuk menyelesaikan permasalahan
tersebut, tetapi kalau bos tidak mau tahu dan dia hanya tahu pekerjaan selesai
tanpa memandang permasalahan yang ada karena bos merasa mereka yang menggaji
bawahannya.
Orang bekerja memiliki varian permasalahan dan
dalam pekerjaan tersebut juga memiliki banyak permasalahan dan pemimpin harus
bisa memberikan solusi dan jalan tengah serta petunjuk-petunjuk atas setiap
permasalahan-permasalahan tersebut.
Seorang pemimpin dalam falsafah jawa harus
memiliki 6 (enam) sifat antara lain:
·
Ing Ngarso Sung Tulodo : Didepan
sebagai contoh
·
Ing Madyo Mangun Karso : Ditengah
memberikan semangat
·
Tut Wuri Handayani : Di
belakang memberi dorongan
·
Handarbeni : Rasa Memiliki bisa juga dimaknai dengan satu
jiwa
·
Hangayomi : Melindungi atau Menjaga,
·
Hangrungkebi : Mbelani atau membela
Ing
Ngarso Sung Tulodo, dengan maksud bahwa seorang pemimpin harus bisa menjadi
contoh baik, bukan malah menjadi penghalang bagi perjalanan organisasi dengan
memberikan contoh buruk.
Ing Madyo
Mangun Karso, yang mana seorang pemimpin juga harus memberikan semangat
kepada para anggota atau bawahan yang dipimpinnya. Bukan malah mengendorkan
semangat anggota, sehingga anggota menjadi malas untuk bekerja.
Tut Wuri
Handayani, dorongan prositif sangat dibutuhkan oleh para anggotanya dari
seorang pemimpin. Kata kata seorang pemimpin sangat berpengaruh pada psicholohi
bawahan atau orang yang dipimpinnya, perlu diperhatikan dalam berucap oleh
seorang pemimpin. Apakah ucapannya itu bisa memberikan dorongan atau malah
memberikan beban kepada anggotanya.
Handarbeni,
Rasa memiliki akan organisasi dan programnya serta rasa memiliki para
orang-orang yang berda di organisasi tersebut, bisa dimaknai dengan satu jiwa
antara pemimpin dan yang dipimpin, sakit anggota, maka pemimpin juga ikut merasakan
sakit itu, sedih anggota maka pemimpin juga harus ikut prihatin merasakan
kesedihan, pemimpin harus bisa melihat bahwa anggotanya sedang bingung dalam
menyelesaikan permasalahan yang ada dalam pekerjaannya dan segera menepis
kebingungan tersebut.
Hangayomi,
seorang pemimpin harus bisa melindungi yang dipimpinnya, bukan malah
menyia-nyiakan ataupun membentak, menghina apalagi menyiksa. Perlindungan dari
seorang pemimpin sangat diimpikan dan diharapkan oleh para anggota yang
dipimpinnya., hangayomi bisa dimaknai pula kepandaiana pemimpin dalam membuata anggota
yang dipimpinnya mampu bekerja dengan santai, tenang, relax, dan enjoy, bukan
bekerja bagaikan kerja rodi penuh paksaan dan tergesa-gesa, namun inti dari
makna hangayomi adalah bagaimana pemimpin mampu melindungi anggotanya dari
ketertindasan, baik secara phsicis maupun psychology.
Hangrungkebi,
ini yang kadang sulit di miliki oleh seorang pemimpin “membela”. Pemimpin ocal
atau daerah banyak yang mencari aman dan mencari selamat sendiri dengan mengkambing
hitamkan bawahannya ketika ada kunjungan dari pimpinan wilayah maupun pusat,
mereka tidak membela bawahannya tapi malah menghancurkan karier bawahannya.
Seorang pemimpin harus siap menerima segala resiko dalam membela bawahannya.
Dari keenam sifat tersebut diatas, harus
balance dan dimiliki semua oleh seorang pemimpin, bila satu sifat saja tidak
dimiliki, maka laju kepemimpinan akan tidak sempurna dan pemimpin itu tidakpantas
disebut sebagai pemimpin.
~o0 Semoga
bermanfaat 0o~
CINTA KEPADA ALLAH SWT BUKAN KARENA INGIN SURGA
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمّنِ الَّحِيْمِ
عن ابى هريرة رضي الله عنه قَالَ ,قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ عَبْدًا دَعَا جِبْرِيلَ فَقَالَ إِنِّي أُحِبُّ فُلَانًا فَأَحِبَّهُ! فَيُحِبُّهُ جِبْرِيلُ ثُمَّ يُنَادِي فِي السَّمَاءِ فَيَقُولُ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ فُلَانًا فَأَحِبُّوهُ! فَيُحِبُّهُ أَهْلُ السَّمَاءِ ثُمَّ يُوضَعُ لَهُ الْقَبُولُ فِي الْأَرْضِ. (رواه البخاري)
Dari Abu Hurairah R.A, Rasulullah Saw bersabda: Sesungguhnya Allah SWT jika mencintai seorang hamba, maka Dia memanggil malaikat Jibril dan berkata: “Wahai Jibril, aku mencintai orang ini maka cintailah dia!” Maka Jibrilpun mencintainya, lalu Jibril mengumumkannya kepada seluruh penduduk langit dan berkata: “Wahai penduduk langit, sesungguhnya Allah mencintai orang ini, maka cintai pulalah dia oleh kalian semua, maka seluruh penduduk langit pun mencintainya. Kemudian orang itu pun dicintai oleh segenap makhluk Allah di muka bumi ini.” (HR. Bukhari)
Kalau cerita
tentang mahabah itu mengasyikan lezat, nikmat dan apabila seseorang mendapatkan
kecintaan dari seseorang ketahuilah orang itu dalam keadaan aman ‘’ AL MAHABAH
IRODATUL KHEIR ‘’, Keinginan Kebaikan, apabila seseorang
mencintai seseorang sudah pasti orang itu ingin kebaikan kebaikan
kepada orang yang dia cintai, bahkan terkadang lebih dari pada dia menginginkan
kebaikan untuk dirinya sendiri bahkan mereka kalau sudah mencintai mereka
berani untuk berkorban, bagaimana kiranya kalau kecintaan itu dari Allah SWT,
kalau kecintaan dari manusia belum tentu kecintaan itu abadi.
Segala sesuatu yang di tulis dalam kitab tentang fadhilah, tentang pahala, tentang keutamaan dana lain - lain itu merupakan hanyalah sebuah bonus dari Allah SWT, dan apabila kita beribadah hanya mengejar bonus - bonus yang di tuliskan dan diceritakan maka kita termasuk golongan orang orang yang tertipu, jikalau kita tidak menginginkan calon pasangan yang matrealistis, dan jikalau kita hanya menginginkan pasangan yang mencintai kita karena diri kita, dan mencintai atas segala kekurangan dana kelebihan kita, maka Allahpun juga menghendaki hamba yang melakukan segala kewajiban ukhrowi hanya karena Cinta kepada Allah SWT.
Apabila kita mencinta Allah, maka Allahpun juga pasti akan mencintai kita, dan jika Allah sudah mencintai kita, maka segala apapun yang kita minta pasti akan diberi, jangan mengharapkan pemberian, sedangkan kita sendiri tidak tulus beribadah kepada-Nya.
Cinta, dan hanya cinta, jangan sampai ada yang lain. kalau cinta kepada kekasih saja apapun akan dilaksanakan tanpa upah sepeserpun, alangkah durhakanya kita, dengan sholat yang hanya 10 menit saja kita minta imbalan Surga.
~ KISAH-KISAH KEAJAIBAN SHALAWAT NABI ~
سْــــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ
الرَّحِيْمِ
1.
SEORANG SUFI DAN PENJAHAT
Konon seorang sufi menceritakan pengalaman hidupnya
tentang keajaiban dari shalawat Nabi SAW. Ia menuturkan bahwa ada seorang
penjahat yang sangat melampaui batas yang kehidupannya hanya diisi dengan
perbuatan-perbuatan maksiat.
Demikian tenggelamnya penjahat itu ke dalam lumpur
kemaksiatan seperti kebiasaan mabuk-mabukan, ia tidak bisa lagi membedakan mana
hari kemarin, hari ini, dan hari esok. Sang sufi lalu menasehati sang penjahat
agar ia tidak mengulangi lagi kedurhakaannya, dan segera bertobat pada Allah
SWT. Namun demikian, penjahat tetaplah penjahat, nasehat sang sufi tidaklah
digubrisnya. Ia tetap bersikeras untuk melakukan perbuatan-perbuatan bejatnya
sampai sang ajal datang menjemputnya.
Sang penjahat, menurut sufi, benar-benar yang
bernasib tidak baik karena ia tidak sempat mengubah haluan hidupnya yang hina
dan bahkan tidak sempat bertobat. Secara logis, sang sufi mengatakan bahwa si
penjahat akan dijebloskan Allah SWT ke dalam azab neraka.
Namun apa yang terjadi?
Pada suatu malam, sang sufi bermimpi, ia melihat sang
penjahat menempati posisi yang amat tinggi dan mulia dengan memakai pakaian
surga yang hijau yang merupakan pakaian kemuliaan dan kebesaran.
Sang sufi pun terheran-heran dan bertanya pada sang
penjahat, “Apakah gerangan yang menyebabkanmu mendapatkan martabat setinggi
ini?”
Sang penjahat menjawab, “Wahai sang sufi, ketika aku
hadir di suatu majelis yang sedang melakukan dzikir, aku mendengarkan orang
yang alim yang ada disitu berkata,
“Barangsiapa yang bershalawat atas Nabi Muhammad SAW
niscaya menjadi wajib baginya mendapatkan surga.”
Kemudian sang alim itu mengangkatkan suaranya demi
membacakan shalawat atas Nabi SAW dan aku pun beserta orang-orang yang hadir
disekitarnya mengangkat suara untuk melakukan hal yang sama. Maka, pada saat
itulah, aku dan kami semua diampuni dan dirahmati oleh Allah SWT Yang Maha
Pemurah terhadap nikmatNya.
2.
SEORANG
MUSAFIR DAN AYAHNYA
Dalam kisah lain, juga diriwayatkan tentang seorang
musafir bersama ayahnya. Sang musafir mengisahkan bahwa di suatu ketika di
suatu negeri, ayahnya meninggal dunia sehingga wajah dan sekujur tubuhnya
menjadi hitam dan perutnya membusung.
Sang musafir lalu mengucapkan “La haula wala quwwata
illa billahil aliyyil azhim (Tiada daya dan kekuatan kecuali Allah Yang Maha
Tinggi lagi Maha Agung).
Ayah sang musafir tersebut mati dalam kedukaan, dan
hal ini diumpamakan dengan kelakuan sang ayah ketika ia masih hidup. Pada saat
itulah sang musafir merasakan beban teramat berat menimpanya karena mendapatkan
ayahnya mati dalam kondisi seperti itu.
Tetapi, ketika ia terlelap tertidur, ia bermimpi
bahwa seorang laki-laki yang sangat tampan dan tubuhnya dipenuhi bulu halus
datang kepada ayahnya dan menyapu wajah dan tubuh ayahnya tersebut dengan
tangannya sehingga jasad sang ayah menjadi putih kembali, bahkan lebih bagus
daripada bentuknya semula dan berseri-seri dengan cahaya.
Melihat perlakuan baik lelaki ini terhadap ayahnya
sng musafir takjub dan kemudian bertanya, “Siapakah Anda, yang telah
menyampaikan karunia Ilahi atas ayahku?” Laki-laki itu menjawab,
“Aku adalah Rasulullah. Ayahmu termasuk diantara
orang-orang yang memperbanyak bershalawat atasku. Maka, tatkala ia berhasil
melakukannya aku pun datang untuk membersihkannya.”
Kemudian sang musafir merasa sangat berbahagia. Ia
melihat pancaran dan cahaya keputihan itu ada pada ayahnya.
Dia mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT
mengangungkan dan menanamkanNya didalam hatinya serta bershalawat kepada Nabi
SAW.
3.
UNTA MENJADI SAKSI BAGI ORANG
YANG DIFITNAH
Pada masa permulaan Islam, ada seorang muslim yang
difitnah telah mencuri seekor unta. Pemfitnahnya mengajukan saksi-saksi palsu,
yakni orang-orang munafik yang tidak segan untuk bersumpah palsu. Maka, orang
yang tak bersalah itu diputus oleh hakim sebagai pencuri.
Menurut hukum Islam, seorang pencuri harus dihukum
potong tangan.
Lalu, orang mukmin yang malang ini pun berdoa,
“Tuhanku, Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.
Mereka telah memfitnahku. Aku tidak mencuri unta itu. Engkau Maha Tahu,
selamatkanlah aku dari kehinaan ini, karena aku telah bershalawat pada Nabi
paling mulia. Engkau Maha Kuasa, izinkanlah unta itu berbicara. Jadikanlah ia
sebagai saksiku.”
Setelah berdoa demikian, dia mendesah keras, dan
rahmat Allah SWT pun meliputi dirinya. Tak sulit bagi Sang Maha Perkasa dan
Maha Kuasa untuk membuat unta tersebut dapat berbicara dengan bahasa manusia.
Hewan ini berkata,
“ Ya, Rasulullah, aku milik orang beriman ini.
Orang-orang itu adalah saksi palsu dan si pemfitnah telah membuat tuduhan palsu
terhadap orang mukmin sejati ini.”
Lantas unta tersebut mendekati pemiliknya dengan
sikap tunduk dan duduk didepannya.
Syahdan, terkuaklah kebohongan saksi-saksi palsu ini,
mereka tak dapat berkutik dengan kesaksian unta itu dan merasa malu.
Seiring dengan itu, tumbuhlah cahaya iman dalam hati
orang-orang yang turut menyaksikan peristiwa menakjubkan ini.
Nabi Muhammad SAW bertanya, “Wahai orang mukmin,
bagaimana engkau dapat memperoleh keajaiban itu?”
Orang mukmin tadi menjawab, Ya Rasulullah, saya
selalu bershalawat kepadamu sepuluh kali sebelum tidur.”
4. SUFYAN ATS-TSAURI DAN KISAH ANAK SI TUKANG RIBA
Sufyan ats-Tsauri menuturkan, “ Aku pergi haji.
Manakala Tawaf di Ka’bah, aku melihat seorang pemuda yang tak berdoa apapun
selain hanya bershalawat kepada Nabi SAW. Baik ketika di Ka’bah, di Padang Arafah,
di mudzdalifah dan Mina, atau ketika tawaf di Baytullah, doanya hanyalah
shalawat kepada Baginda Nabi SAW.”
Saat kesempatan yang tepat datang, aku berkata
kepadanya dengan hati-hati, “Sahabatku, ada doa khusus untuk setiap tempat.
Jikalau engkau tidak mengetahuinya, perkenankanlah aku mengajarimu.”
Namun, dia berkata, “Aku tahu semuanya. Izinkan aku
menceritakan apa yang terjadi padaku agar engkau mengerti tindakanku yang aneh
ini.”
“Aku berasal dari Khurasan. Ketika para jamaah haji
mulai berangkat meninggalkan daerah kami, ayahku dan aku mengikuti mereka untuk
menunaikan kewajiban agama kami. Naik turun gunung, lembah, dan gurun. Kami
akhirnya memasuki kota Kufah. Disana ayahku jatuh sakit, dan pada tengah malam
dia meninggal dunia.
Dan aku mengkafani jenazahnya. Agar tidak mengganggu
jemaah lain, aku duduk menangis dalam batin dan memasrahkan segala urusan pada
Allah SWT. Sejenak kemudian, aku merasa ingin sekali menatap wajah ayahku, yang
meninggalkanku seorang diri di daerah asing itu. Akan tetapi, kala aku membuka
kafan penutup wajahnya, aku melihat kepala ayahku berubah jadi kepala keledai.
Terhenyak oleh pemandangan ini, aku tak tahu apa yang
mesti kulakukan. Aku tidak dapat menceritakan hal ini pada orang lain.
Sewaktu duduk merenung, aku seperti tertidur. Lalu,
pintu tenda kami terbuka, dan tampaklah sesosok orang bercadar. Seraya membuka
penutup wajahnya, dia berkata, “Alangkah tampak sedih engkau! Ada apakah
gerangan?” Aku pun berkata, “Tuan, yang menimpaku memang bukan sukacita. Tapi,
aku tak boleh meratap supaya orang lain tak bersedih.”
Lalu orang asing itu mendekati jenazah ayahku,
membuka kain kafannya, dan mengusap wajahnya. Aku berdiri dan melihat wajah
ayahku lebih berseri-seri ketimbang wajah tuanya.
Wajahnya bersinar seperti bulan purnama. Melihat
keajaiban ini, aku mendekati orang itu dan bertanya, “Siapakah Anda, wahai
kekasih kebaikan?”
Dia menjawab, “Aku Muhammad al Musthafa”
Mendengar perkataan ini, aku pun langsung berlutut di
kakinya, menangis dan berkata, “Masya Allah, ada apa ini? Demi Allah, mohon
engkau menjelaskannya ya Rasulullah.”
Kemudian dengan lembut beliau berkata, “ayahmu
dulunya tukang riba. Baik di dunia ini maupun di akhirat nanti. Wajah mereka
berubah menjadi wajah keledai, tetapi disini Allah Yang Maha Agung mengubah
wajah ayahmu. Ayahmu dulu mempunyai sifat dan kebiasaan yang baik.
Setiap malam sebelum tidur, dia melafalkan shalawat
seratus kali untukku. Saat diberitahu perihal nasib ayahmu, aku segera memohon
izin Allah untuk memberinya syafaat karena shalawatnya kepadaku. Setelah
diizinkan, aku datang dan menyelamatkan ayahmu dengan syafaatku.”
Sufyan menuturkan, “Anak muda itu berkata, “Sejak
saat itulah aku bersumpah untuk tidak berdoa selain shalawat kepada Rasulullah,
sebab aku tahu hanya shalawatlah yang dibutuhkan manusia di dunia dan di
akhirat.”
Dalam sebuah riwayat, Rasulullah SAW telah bersabda
bahwa, “Malaikat Jibril, Mikail, Israfil, dan Izrail Alaihumus Salam telah
berkata kepadaku.
Jibril As. berkata, “Wahai Rasulullah, siapa yang
membaca shalawat atasmu tiap-tiap hari sebanyak sepuluh kali, maka akan
kubimbing tangannya dan akan ku bawa dia melintasi titian seperti kilat
menyambar.”
Berkata pula Mikail As., “Mereka yang bershalawat
atasmu akan aku beri mereka itu minum dari telagamu.”
Dan Israfil As. berkata pula, “Mereka yang
bershalawat kepadamu, maka aku akan bersujud kepada Allah SWT dan aku tidak
akan mengangkat kepalaku sehingga Allah SWT mengampuni orang itu.”
Kemudian Malaikat Izrail As. pun berkata, ”Bagi
mereka yang bershalawat atasmu, akan aku cabut ruh mereka itu dengan
selembut-lembutnya seperti aku mencabut ruh para nabi.”
Bagaimana kita tidak cinta kepada Rasulullah SAW?
Sementara para malaikat memberikan jaminan masing-masing untuk orang-orang yang
bershalawat atas Rasulullah SAW.
Dengan kisah yang dikemukakan ini, semoga kita tidak
akan melepaskan peluang untuk selalu bershalawat kepada pemimpin kita, cahaya
dan pemberi syafaat kita, Nabi Muhammad SAW.
Mudah-mudahan kita menjadi orang-orang kesayangan
Allah SWT, Rasul, dan para MalaikatNya.
Semoga shalawat, salam, serta berkah senantiasa
tercurah ke hadirat Nabi kita, Rasul kita, cahaya kita, dan imam kita, Muhammad
al Musthafa SAW beserta seluruh keluarga, keturunan, dan sahabat-sahabat
beliau, dan seluruh kaum mukmin yang senantiasa untuk melazimkan bershalawat
kepada beliau. Aamiin.
Allaahumma shalli 'ala sayyidina Muhammad. Allahumma
shalli 'alaihi wa sallim wa adzhib hazana qalbiy fin-dunya wal-aakhirah
Wallahu’alam
bishshawab, ..
5. PETANI LUGU YANG SENANTIASA MEMBACA SHOLAWAT
Di Banjarmasin itu ada petani. Lugu,
kerjaannya mah shalawat sama Rasul saw, suatu waktu saat dia macul, tiap hari
juga macul ditempat itu sudah tua dia suami, istri ,anak-anaknya sudah mencar
ke Banjarmasin. Nih suami istri ngelamun tiap hari: -
Pengen ya bu pergi haji -Aduh pak pergi haji darimana,makan nasi saja jarang ga tiap hari makan nasi kita -Insya Allah bu, berkat shalawat kepada Nabi saw -Sudahlah pak shalawat lebih baik diminta saja diakhirat, tidak usah diminta didunia -Yaa..berkah sedikitlah bu pergi haji sempurnakan rukun islam
"BERKAH DARI SHALAWAT KUMINTA YA ALLAH SEDIKIT SAJA UNTUK AKU MENYEMPURNAKAN RUKUN ISLAM ITU SAJA.
Lagi macul, paculnya kena benda keras dikeluarkan berlian sebesar jempol kaki ga tau ni harga berlian berapa. -Kayanya berlian nih Dibawa kepasar, ketoko berlian pakaian penuh lumpur, bawa pacul masuk toko berlian.
Orang ditoko berlian tanya -Mau kemana pak? Beli pacul sebelah sana pak.. Bukan disini, toko berlian nih -Saya mau tanya, ini laku tidak ya kalau dijual? Diperiksa sama orang tokonya. -Uukhh....! (panggil cukongnya, cukongnya panggil cukongnya,semua sanad cukongnya dipanggil keatas-atas. –
Pak mau dibeli harga berapa ini pak? -Ga saya cuma mau tanya, ini kira-kira harganya berapa? –
Mau diminta berapa pak? kami bayar, berapapun! -Ga berapa saja kira-kira harganya? -Pak bapak mintanya berapa? -Kira-kira untuk pergi haji cukup ga?
-Bapak ini harganya 50 milyar, 1000 orang pak pergi haji. -Ga.. ga.. saya ga mau uang segitu, saya cuma mau pergi haji.
Pengen ya bu pergi haji -Aduh pak pergi haji darimana,makan nasi saja jarang ga tiap hari makan nasi kita -Insya Allah bu, berkat shalawat kepada Nabi saw -Sudahlah pak shalawat lebih baik diminta saja diakhirat, tidak usah diminta didunia -Yaa..berkah sedikitlah bu pergi haji sempurnakan rukun islam
"BERKAH DARI SHALAWAT KUMINTA YA ALLAH SEDIKIT SAJA UNTUK AKU MENYEMPURNAKAN RUKUN ISLAM ITU SAJA.
Lagi macul, paculnya kena benda keras dikeluarkan berlian sebesar jempol kaki ga tau ni harga berlian berapa. -Kayanya berlian nih Dibawa kepasar, ketoko berlian pakaian penuh lumpur, bawa pacul masuk toko berlian.
Orang ditoko berlian tanya -Mau kemana pak? Beli pacul sebelah sana pak.. Bukan disini, toko berlian nih -Saya mau tanya, ini laku tidak ya kalau dijual? Diperiksa sama orang tokonya. -Uukhh....! (panggil cukongnya, cukongnya panggil cukongnya,semua sanad cukongnya dipanggil keatas-atas. –
Pak mau dibeli harga berapa ini pak? -Ga saya cuma mau tanya, ini kira-kira harganya berapa? –
Mau diminta berapa pak? kami bayar, berapapun! -Ga berapa saja kira-kira harganya? -Pak bapak mintanya berapa? -Kira-kira untuk pergi haji cukup ga?
-Bapak ini harganya 50 milyar, 1000 orang pak pergi haji. -Ga.. ga.. saya ga mau uang segitu, saya cuma mau pergi haji.
6. SHOLAWAT YANG
MENUNTUNMU DI ALAM KUBUR
Suatu kisah ada
seseorang bermimpi bertemu dgn si fulan yg tlah meninggal. .
lalu dia bertanya pada si fulan "apa yg terjadi padamu di alam kubur" lalu si fulan bercerita "di alam kubur aq ketakutan dan penuh kegelapa,lalu aku didatangi 2 malaikat dgn wajah menyeramkan,dengan suara bagaikan petir,malaikat itu bertanya tanya kepadaku. "siapa tuhanmu,siapa nabimu,agamamu apa"
mulutku tak dapat bergerak karena rasa takut yg teramat sangat, tapi tiba tiba ada seorang yg berwajah tampan bercahaya datang kepadaku dan berbisik tentang jawaban dari pertanyaan pertanyaan 2 malaikut tersebut, lalu akupun menjawab dgn begitu mudahnya pertanyaan2 dari malaikat dgn dibantu pemuda tampan yg berbisik padaku, lalu pergilah 2 malaikat yg berwajah seram serta suaranya bagaikan petir.
lalu dia bertanya pada si fulan "apa yg terjadi padamu di alam kubur" lalu si fulan bercerita "di alam kubur aq ketakutan dan penuh kegelapa,lalu aku didatangi 2 malaikat dgn wajah menyeramkan,dengan suara bagaikan petir,malaikat itu bertanya tanya kepadaku. "siapa tuhanmu,siapa nabimu,agamamu apa"
mulutku tak dapat bergerak karena rasa takut yg teramat sangat, tapi tiba tiba ada seorang yg berwajah tampan bercahaya datang kepadaku dan berbisik tentang jawaban dari pertanyaan pertanyaan 2 malaikut tersebut, lalu akupun menjawab dgn begitu mudahnya pertanyaan2 dari malaikat dgn dibantu pemuda tampan yg berbisik padaku, lalu pergilah 2 malaikat yg berwajah seram serta suaranya bagaikan petir.
Aku heran dgn pemuda
tampan itu, lalu aku brtanya "wahai pemuda siapakah engkau" jawab
pemuda "aku adalah utusan dari Alloh karena kau gemar bersholawat kepada
Rosul, aku di utus untuk menjagamu, sekarang tidurlah aku akan menjagamu"
semenjak itu tempat di sekitarku menjadi terang dan akupun tdk merasa takut. . .
semenjak itu tempat di sekitarku menjadi terang dan akupun tdk merasa takut. . .
NB; YANG GEMAR BERSHOLAWAT KELAK SHOLAWATMU AKAN JADI PEMUDA TAMPAN YG MENJAGAMU DI ALAM KUBUR
7. MALAIKAT
TIDAK RIDLO
Dimajelis
dzikir yang dipimpin pak kiai, beliau Mengundang seorang kiai untuk berceramah
dihadapan para jama'ah. Kiai penceramah tersebut kemudian bercerita :
Disuatu daerah di jawa timur, ada seorang
bernama Ahmad (insya Allah saat ini masih hidup).
Beliau adalah orang yang miskin tetapi tinggal didaerah yg semua tetangganya adalah orang kaya.
Suatu ketika anaknya dikhitan, dan beliau mengundang seluruh tetangganya 50 orang untuk hadir dalam tasyakuran khitan anaknya untuk membaca sholawat Nabi Muhammad SAW (Diba’an). Berkat (nasi kotak) pun sudah disiapkan sebagai hadiah tetangga yg hadir sejumlah 50 kotak. Sungguh naas, pada waktu acara dimulai, tidak ada satu pun tetangganya yang datang ke acara tasyakuran khitan anaknya.
Dengan sedih beliau berpikir akan dikemanakan nasi kotak yang sudah disiapkan ini, tiba2 didepan rumahnya berhenti sebuah bis yang didalamnya semua orang memakai jubah dan sorban putih. Ketua rombongan bis itu turun dan ditemui pak Ahmad.
Ahmad : Bapak serombongan ini mau kemana???
Ketua rombongan : Kami mau berziarah ke makam Sunan Kalijaga
Ahmad : Jika berkenan maukah bapak beserta rombongan masuk kedalam rumah saya untuk membaca sholawat Nabi Muhammad SAW (Diba’an) karena kebetulan saat ini saya sedang mengadakan tasyakuran khitan anak saya
Ketua rombongan beserta seluruh penumpang bis itu pun masuk ke rumah pak ahmad. Kemudian acara tasyakuran pun dimulai, disaat Diba’an akan dibacakan, semua peserta berdiri kemudian membaca sholawat Nabi Muhammad SAW.
Pada saat sholawat Nabi dibacakan, tiba2 masuk ke dalam rumah seorang laki2 berwajah tampan sangat berwibawa dan bercahaya. Ketika sholawat Nabi Muhammad SAW selesai dibaca, laki2 tampan itu pun keluar rumah.
Setelah acara tasyakuran selesai, ketua rombongan itu berkata kepada pak ahmad
Ketua rombongan : Bapak tahu siapa laki2 tampan yang masuk kedalam rumah saat sholawat Nabi dibacakan???
Pak ahmad : saya tidak tahu (jawab Pak Ahmad)
Ketua rombongan : Beliau adalah Nabi Muhammad SAW, saya adalah malaikat Mikail, Allah tidak ridloo kalau acara tasyakuran khitan ini tidak ada yang hadir. (Malaikat Mikail mewujudkan dirinya sebagai wujud manusia), rombongan tersebut tenyata para Malaikat Allah dan yang bercahaya wajahnya itu ternyata Baginda Rasulullah SAW.
Kemudian rombongan Malaikat itu pun keluar rumah. Disaat tercengang atas kejadian yang menimpanya, pak ahmad kembali berfikir ‘berkat (nasi kotak) ini harus diapakan ya, soalnya malaikat itu tidak makan dan minum’. Kemudian pak ahmad membuka nasi kotak tersebut, dan dalam keadaan takjub dan heran serta tidak percaya apa yang dilihatnya ternyata nasi dalam kotak tersebut berubah menjadi emas murni yg cantik, karena indahnya emas tersebut sehingga ketika dijual laku sangat mahal, dan dgn jumlah 50 buah, maka pak Ahmad berubah menjadi sangat kaya.
Kiai pun melanjutkan ceramahnya kepada para jamaah majelis dzikir. Beliau berkata : “Dulu ketika saya memperhatikan KH Hamid Pasuruan ketika membaca sholawat Nabi Muhammad SAW, beliau selalu menundukkan kepalanya. Dari situ saya yakin bahwa Nabi Muhammad SAW selalu mendatangi siapa saja yg membacakan sholawat kepadanya.
8. Cara Rosulallah SAW mengenali umatNya
Beliau adalah orang yang miskin tetapi tinggal didaerah yg semua tetangganya adalah orang kaya.
Suatu ketika anaknya dikhitan, dan beliau mengundang seluruh tetangganya 50 orang untuk hadir dalam tasyakuran khitan anaknya untuk membaca sholawat Nabi Muhammad SAW (Diba’an). Berkat (nasi kotak) pun sudah disiapkan sebagai hadiah tetangga yg hadir sejumlah 50 kotak. Sungguh naas, pada waktu acara dimulai, tidak ada satu pun tetangganya yang datang ke acara tasyakuran khitan anaknya.
Dengan sedih beliau berpikir akan dikemanakan nasi kotak yang sudah disiapkan ini, tiba2 didepan rumahnya berhenti sebuah bis yang didalamnya semua orang memakai jubah dan sorban putih. Ketua rombongan bis itu turun dan ditemui pak Ahmad.
Ahmad : Bapak serombongan ini mau kemana???
Ketua rombongan : Kami mau berziarah ke makam Sunan Kalijaga
Ahmad : Jika berkenan maukah bapak beserta rombongan masuk kedalam rumah saya untuk membaca sholawat Nabi Muhammad SAW (Diba’an) karena kebetulan saat ini saya sedang mengadakan tasyakuran khitan anak saya
Ketua rombongan beserta seluruh penumpang bis itu pun masuk ke rumah pak ahmad. Kemudian acara tasyakuran pun dimulai, disaat Diba’an akan dibacakan, semua peserta berdiri kemudian membaca sholawat Nabi Muhammad SAW.
Pada saat sholawat Nabi dibacakan, tiba2 masuk ke dalam rumah seorang laki2 berwajah tampan sangat berwibawa dan bercahaya. Ketika sholawat Nabi Muhammad SAW selesai dibaca, laki2 tampan itu pun keluar rumah.
Setelah acara tasyakuran selesai, ketua rombongan itu berkata kepada pak ahmad
Ketua rombongan : Bapak tahu siapa laki2 tampan yang masuk kedalam rumah saat sholawat Nabi dibacakan???
Pak ahmad : saya tidak tahu (jawab Pak Ahmad)
Ketua rombongan : Beliau adalah Nabi Muhammad SAW, saya adalah malaikat Mikail, Allah tidak ridloo kalau acara tasyakuran khitan ini tidak ada yang hadir. (Malaikat Mikail mewujudkan dirinya sebagai wujud manusia), rombongan tersebut tenyata para Malaikat Allah dan yang bercahaya wajahnya itu ternyata Baginda Rasulullah SAW.
Kemudian rombongan Malaikat itu pun keluar rumah. Disaat tercengang atas kejadian yang menimpanya, pak ahmad kembali berfikir ‘berkat (nasi kotak) ini harus diapakan ya, soalnya malaikat itu tidak makan dan minum’. Kemudian pak ahmad membuka nasi kotak tersebut, dan dalam keadaan takjub dan heran serta tidak percaya apa yang dilihatnya ternyata nasi dalam kotak tersebut berubah menjadi emas murni yg cantik, karena indahnya emas tersebut sehingga ketika dijual laku sangat mahal, dan dgn jumlah 50 buah, maka pak Ahmad berubah menjadi sangat kaya.
Kiai pun melanjutkan ceramahnya kepada para jamaah majelis dzikir. Beliau berkata : “Dulu ketika saya memperhatikan KH Hamid Pasuruan ketika membaca sholawat Nabi Muhammad SAW, beliau selalu menundukkan kepalanya. Dari situ saya yakin bahwa Nabi Muhammad SAW selalu mendatangi siapa saja yg membacakan sholawat kepadanya.
8. Cara Rosulallah SAW mengenali umatNya
Hujjatul Islam Al-Imam Ghazali meriwayatkan, bahwa ada seorang laki-laki yang lupa membaca Sholawat kepada Rasulullah Sholallohu SAW.
Kemudian pada suatu malam ia bermimpi melihat Rosulallah SAW, namun Beliau tidak mau menoleh kepadanya.
Ya Rosulallah, apakah engkau marah kepadaku ?
Rosulallah menjawab : Tidak ... !
Lalu sebab apakah Engkau Ya Rasulullah tidak memandang kepadaku ?
Rosulallah menjawab : Karena Aku tidak mengenalmu.
Bagaimana engkau tidak mengenaliku, sedang aku adalah salah satu dari umatmu....?
pemuda itu melanjutkan;
Ya Rosulallah para ulama meriwayatkan bahwa sesungguhnya Engkau lebih mengenali umatmu dibanding seorang ibu mengenali anaknya ?
Rosulallah SAW menjawab :
Mereka (para Ulama) benar, tetapi engkau tidak pernah mengingat Aku dengan Sholawat, padahal kenalKu dgn umatKu adalah menurut kadar bacaan Sholawat mereka kepadaKu.
Terbangunlah dan mengharuskan dirinya untuk bersholawat kepada Rasulullah SAW, setiap hari 1.000 kali dan berthobat..
dan selalu melakukan itu memperbanyak Sholawat, hingga dia melihat Rosulallah SAW lagi dalam mimpinya.
Dalam mimpinya tersebut.
Rosulallah SAW bersabda : Sekarang Aku mengenalmu dan akan memberi syafa'at kepadamu.
Barangsiapa yg ingin dikenali oleh Rosulallah SAW, hendaklah ia memperbanyak bacaan Shalawatnya.
(Kitab Mukasyafatul Qulub, bab IX, hal 55, karangan Al-Imam Ghozali rodliyallohu 'anhu.)
واللــــه أعلـم بالصـــــــــــــواب
Langganan:
Postingan (Atom)