Oleh: Rohmat Bahtiar, SE
Rosulullah SAW Pernah bersabda: Apabila
Rakyat Lapar, maka Akulah yang lapar paling awal (lapar yang pertama), dan
apabila rakyat kenyang, maka Akulah yang kenyang terakhir!
Seorang pemimpin yang lebih
mendahulukan kesejahteraan dan ketentraman serta kebahagiaan yang dipimpinnya
adalah sosok pemimpin yang paling dicari diseluruh dunia. Ada beda antara
pemimpin dengan bos, pemimpin akan lebih mendahulukan
diskusi dan lebih mampu memberikan solusi dalam memecahkan permasalahan anggota
yang dipimpinnya dan bukan malah menyalahkan ketidakmampuan bawahannya, namun
kalau bos lebih cenderung menyalahkan ketidakmampuan bawahannya dan
suka membentak dan lebih hebatnya lagi seorang bos sangat mudah memberi surat
peringatan dan bahkan tidak segan segan memecat bawahannya.
Ego seorang bos lebih tinggi dari pemimpin
(leader), mari kita telaah kalimat berikut: “anda digaji untuk itu/ untuk itulah anda digaji” kata-kata tersebut
lebih cocok keluar dari mulut seorang bos daripada seorang pemimpin (leader).
Apabila anggota atau bawahan mendapatkan kesulitan dalam kerjanya maka seorang
pemimpin bersama-sama anggota akan menggali permasalahan dan kemudian seorang pemimpin
memberikan solusi terbaik dan memberi petunjuk untuk menyelesaikan permasalahan
tersebut, tetapi kalau bos tidak mau tahu dan dia hanya tahu pekerjaan selesai
tanpa memandang permasalahan yang ada karena bos merasa mereka yang menggaji
bawahannya.
Orang bekerja memiliki varian permasalahan dan
dalam pekerjaan tersebut juga memiliki banyak permasalahan dan pemimpin harus
bisa memberikan solusi dan jalan tengah serta petunjuk-petunjuk atas setiap
permasalahan-permasalahan tersebut.
Seorang pemimpin dalam falsafah jawa harus
memiliki 6 (enam) sifat antara lain:
·
Ing Ngarso Sung Tulodo : Didepan
sebagai contoh
·
Ing Madyo Mangun Karso : Ditengah
memberikan semangat
·
Tut Wuri Handayani : Di
belakang memberi dorongan
·
Handarbeni : Rasa Memiliki bisa juga dimaknai dengan satu
jiwa
·
Hangayomi : Melindungi atau Menjaga,
·
Hangrungkebi : Mbelani atau membela
Ing
Ngarso Sung Tulodo, dengan maksud bahwa seorang pemimpin harus bisa menjadi
contoh baik, bukan malah menjadi penghalang bagi perjalanan organisasi dengan
memberikan contoh buruk.
Ing Madyo
Mangun Karso, yang mana seorang pemimpin juga harus memberikan semangat
kepada para anggota atau bawahan yang dipimpinnya. Bukan malah mengendorkan
semangat anggota, sehingga anggota menjadi malas untuk bekerja.
Tut Wuri
Handayani, dorongan prositif sangat dibutuhkan oleh para anggotanya dari
seorang pemimpin. Kata kata seorang pemimpin sangat berpengaruh pada psicholohi
bawahan atau orang yang dipimpinnya, perlu diperhatikan dalam berucap oleh
seorang pemimpin. Apakah ucapannya itu bisa memberikan dorongan atau malah
memberikan beban kepada anggotanya.
Handarbeni,
Rasa memiliki akan organisasi dan programnya serta rasa memiliki para
orang-orang yang berda di organisasi tersebut, bisa dimaknai dengan satu jiwa
antara pemimpin dan yang dipimpin, sakit anggota, maka pemimpin juga ikut merasakan
sakit itu, sedih anggota maka pemimpin juga harus ikut prihatin merasakan
kesedihan, pemimpin harus bisa melihat bahwa anggotanya sedang bingung dalam
menyelesaikan permasalahan yang ada dalam pekerjaannya dan segera menepis
kebingungan tersebut.
Hangayomi,
seorang pemimpin harus bisa melindungi yang dipimpinnya, bukan malah
menyia-nyiakan ataupun membentak, menghina apalagi menyiksa. Perlindungan dari
seorang pemimpin sangat diimpikan dan diharapkan oleh para anggota yang
dipimpinnya., hangayomi bisa dimaknai pula kepandaiana pemimpin dalam membuata anggota
yang dipimpinnya mampu bekerja dengan santai, tenang, relax, dan enjoy, bukan
bekerja bagaikan kerja rodi penuh paksaan dan tergesa-gesa, namun inti dari
makna hangayomi adalah bagaimana pemimpin mampu melindungi anggotanya dari
ketertindasan, baik secara phsicis maupun psychology.
Hangrungkebi,
ini yang kadang sulit di miliki oleh seorang pemimpin “membela”. Pemimpin ocal
atau daerah banyak yang mencari aman dan mencari selamat sendiri dengan mengkambing
hitamkan bawahannya ketika ada kunjungan dari pimpinan wilayah maupun pusat,
mereka tidak membela bawahannya tapi malah menghancurkan karier bawahannya.
Seorang pemimpin harus siap menerima segala resiko dalam membela bawahannya.
Dari keenam sifat tersebut diatas, harus
balance dan dimiliki semua oleh seorang pemimpin, bila satu sifat saja tidak
dimiliki, maka laju kepemimpinan akan tidak sempurna dan pemimpin itu tidakpantas
disebut sebagai pemimpin.
~o0 Semoga
bermanfaat 0o~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar