Selasa, 14 Juni 2016

PEMIMPIN IDAMAN (IDEAL LEADER)

Oleh: Rohmat Bahtiar, SE

Rosulullah SAW Pernah bersabda: Apabila Rakyat Lapar, maka Akulah yang lapar paling awal (lapar yang pertama), dan apabila rakyat kenyang, maka Akulah yang kenyang terakhir!
Seorang pemimpin yang lebih mendahulukan kesejahteraan dan ketentraman serta kebahagiaan yang dipimpinnya adalah sosok pemimpin yang paling dicari diseluruh dunia. Ada beda antara pemimpin dengan bos, pemimpin akan lebih mendahulukan diskusi dan lebih mampu memberikan solusi dalam memecahkan permasalahan anggota yang dipimpinnya dan bukan malah menyalahkan ketidakmampuan bawahannya, namun kalau bos lebih cenderung menyalahkan ketidakmampuan bawahannya dan suka membentak dan lebih hebatnya lagi seorang bos sangat mudah memberi surat peringatan dan bahkan tidak segan segan memecat bawahannya.
Ego seorang bos lebih tinggi dari pemimpin (leader), mari kita telaah kalimat berikut: “anda digaji untuk itu/ untuk itulah anda digaji” kata-kata tersebut lebih cocok keluar dari mulut seorang bos daripada seorang pemimpin (leader). Apabila anggota atau bawahan mendapatkan kesulitan dalam kerjanya maka seorang pemimpin bersama-sama anggota akan menggali permasalahan dan kemudian seorang pemimpin memberikan solusi terbaik dan memberi petunjuk untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, tetapi kalau bos tidak mau tahu dan dia hanya tahu pekerjaan selesai tanpa memandang permasalahan yang ada karena bos merasa mereka yang menggaji bawahannya.
Orang bekerja memiliki varian permasalahan dan dalam pekerjaan tersebut juga memiliki banyak permasalahan dan pemimpin harus bisa memberikan solusi dan jalan tengah serta petunjuk-petunjuk atas setiap permasalahan-permasalahan tersebut.
Seorang pemimpin dalam falsafah jawa harus memiliki 6 (enam) sifat antara lain:
·         Ing Ngarso Sung Tulodo     :  Didepan sebagai contoh
·         Ing Madyo Mangun Karso  :  Ditengah memberikan semangat
·         Tut Wuri Handayani            :  Di belakang memberi dorongan
·         Handarbeni                          :  Rasa Memiliki bisa juga dimaknai dengan satu jiwa
·         Hangayomi                           :  Melindungi atau Menjaga,
·         Hangrungkebi                      :  Mbelani atau membela
Ing Ngarso Sung Tulodo, dengan maksud bahwa seorang pemimpin harus bisa menjadi contoh baik, bukan malah menjadi penghalang bagi perjalanan organisasi dengan memberikan contoh buruk.
Ing Madyo Mangun Karso, yang mana seorang pemimpin juga harus memberikan semangat kepada para anggota atau bawahan yang dipimpinnya. Bukan malah mengendorkan semangat anggota, sehingga anggota menjadi malas untuk bekerja.
Tut Wuri Handayani, dorongan prositif sangat dibutuhkan oleh para anggotanya dari seorang pemimpin. Kata kata seorang pemimpin sangat berpengaruh pada psicholohi bawahan atau orang yang dipimpinnya, perlu diperhatikan dalam berucap oleh seorang pemimpin. Apakah ucapannya itu bisa memberikan dorongan atau malah memberikan beban kepada anggotanya.
Handarbeni, Rasa memiliki akan organisasi dan programnya serta rasa memiliki para orang-orang yang berda di organisasi tersebut, bisa dimaknai dengan satu jiwa antara pemimpin dan yang dipimpin, sakit anggota, maka pemimpin juga ikut merasakan sakit itu, sedih anggota maka pemimpin juga harus ikut prihatin merasakan kesedihan, pemimpin harus bisa melihat bahwa anggotanya sedang bingung dalam menyelesaikan permasalahan yang ada dalam pekerjaannya dan segera menepis kebingungan tersebut.
Hangayomi, seorang pemimpin harus bisa melindungi yang dipimpinnya, bukan malah menyia-nyiakan ataupun membentak, menghina apalagi menyiksa. Perlindungan dari seorang pemimpin sangat diimpikan dan diharapkan oleh para anggota yang dipimpinnya., hangayomi bisa dimaknai pula kepandaiana pemimpin dalam membuata anggota yang dipimpinnya mampu bekerja dengan santai, tenang, relax, dan enjoy, bukan bekerja bagaikan kerja rodi penuh paksaan dan tergesa-gesa, namun inti dari makna hangayomi adalah bagaimana pemimpin mampu melindungi anggotanya dari ketertindasan, baik secara phsicis maupun psychology.
Hangrungkebi, ini yang kadang sulit di miliki oleh seorang pemimpin “membela”. Pemimpin ocal atau daerah banyak yang mencari aman dan mencari selamat sendiri dengan mengkambing hitamkan bawahannya ketika ada kunjungan dari pimpinan wilayah maupun pusat, mereka tidak membela bawahannya tapi malah menghancurkan karier bawahannya. Seorang pemimpin harus siap menerima segala resiko dalam membela bawahannya.
Dari keenam sifat tersebut diatas, harus balance dan dimiliki semua oleh seorang pemimpin, bila satu sifat saja tidak dimiliki, maka laju kepemimpinan akan tidak sempurna dan pemimpin itu tidakpantas disebut sebagai pemimpin.


~o0 Semoga bermanfaat 0o~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar